Suara.com - Akhinya, China merampungkan proyek luar angkasa terbesarnya setelah berhasil meluncurkan satelit terakhirnya ke orbit pada Selasa (23/6/2020).
Satelit terakhir untuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou China (BDS) lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, dilansir Anadolu dari kantor berita Xinhua, Rabu (24/6/2020).
BeiDou dalam bahasa China berarti "Biduk" .
Kepala perancang teknik BDS Yang Changfeng mengatakan, penyelesaian proyek menandakan bahwa China telah menjadi kekuatan dirgantara.
Baca Juga: Deteksi Penularan Covid-19 Baru, China Lakukan Tes Swab pada Kurir Paket
Satelit itu dipasang pada roket pembawa Long March-3B - roket ke-336 dari seri Long March.
Sebelumnya, satelit BDS terbaru telah diluncurkan pada Maret awal tahun ini dan proyek ini akan selesai pada Mei.
Peluncuran telah dijadwalkan ulang pada 16 Juni, tetapi ditunda setelah terjadi masalah teknis pada roket Long March-3B selama tes pra-peluncuran, lansir harian Global Times.
Dengan bukti ilmiah, "Sistem Global" bertujuan menyediakan sarana untuk terlibat dalam dialog reflektif guna mendukung pembuatan kebijakan dan tindakan publik dan memungkinkan keterlibatan kolektif masyarakat sipil dalam menanggapi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi atau inklusi sosial.
Pada awal 1990-an, China mulai membangun sistem navigasinya yang mulai melayani Wilayah Asia-Pasifik pada 2012.
Baca Juga: Peneliti China Kekurangan Monyet untuk Uji Coba Vaksin Covid-19
Hampir 55 satelit BDS-2 dan BDS-3 telah dikirim ke luar angkasa.