Suara.com - Gempa Gorontalo yang bermagnitido 6,0 rupanya disebabkan oleh aktivitas subduksi di bawah Sulawesi Utara, demikian dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan patahan naik atau thrust fault," kata Rahmat.
Pusat gempa di koordinat 0,03 lintang utara dan 123,82 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Pusat gempat pada kedalaman 109 km.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Gempa Gorontalo 6,3 Skala Richter, Warga Panik Berhamburan
Terkait kejadian gempa tersebut, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. [Antara]