Suara.com - Arkeolog telah menemukan sebuah lingkaran yang terdiri dari lubang-lubang prasejarah yang digali ribuan tahun lalu dekat Stonehenge, Wiltshire, Inggris.
Penelitian di lapangan telah menemukan sebuah lingkaran selebar 2 km yang terdiri dari lubang-lubang besar, berdiameter lebih dari 10 meter dengan kedalaman lima meter.
Lingkaran ini mengelilingi pemukiman purba Durrington Walls, atau 3 km dari Stonehenge.
Uji coba arkeolog mengindikasikan bahwa lubang-lubang tersebut dibuat pada zaman Neolitik dan digali pada lebih dari 4.500 tahun lalu.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Tangkap John Kei dan 29 Anak Buahnya
Para ahli meyakini, setidaknya 20 lubang tersebut dipakai sebagai pembatas area sakral yang terhubung dengan lingkaran tiang batu Stonehenge.
Proyek ini melibatkan akademisi dari Universitas St Andrews, Birmingham, Warwick, Glasgow dan University of Wales Trinity Saint David.
Dr Richard Bates, dari Sekolah Ilmu Bumi dan Lingkungan di St Andrews, mengatakan: "Deteksi jarak jauh dan pengambilan sampel dengan hati-hati memberikan kita gambaran bahwa di masa lalu masyarakatnya lebih rumit dari yang bisa kita bayangkan.
"Praktik-praktik yang canggih jelas menunjukkan bahwa masyarakat dulu sangat selaras dengan kejadian-kejadian alam, yang cakupannya tidak bisa dicapai di dunia modern."
Koleganya, Tim Kinnaird, mengatakan sedimen-sedimen yang telah diuji dari lubang-lubang tersebut "mengandung arsip informasi lingkungan yang kaya dan mengesankan yang sebelumnya tidak diketahui."
Baca Juga: Relawan Perempuan Jadi Salah Satu Kunci Sukses Thailand Tangani COVID-19
Ia mengatakan, mempelajari temuan ini memungkinkan arkeolog untuk "menulis narasi detail tentang lanskap Stonehenge dalam 4.000 tahun terakhir."