Mundur, Pusat Data Nasional Baru Rampung di 2023

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 22 Juni 2020 | 23:12 WIB
Mundur, Pusat Data Nasional Baru Rampung di 2023
Menkominfo, Johnny G Plate. [Antara/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan Pusat Data Nasional direncanakan rampung pada 2023. Target ini lebih lama dari rencana sebelumnya yang ingin agar fasilitas itu rampung pada tahun ini juga.

"Kami rencanakan ini mudah-mudahan dengan dukungan Komisi I tentunya, tahun 2023 bisa kita hasilkan satu Pusat Data Nasional yang menggabungkan seluruh data," ujar Plate dalam rapat kerja bersama Komisi I yang disiarkan langsung, Senin (22/6/2020).

Plate berharap dengan adanya pusat data nasional maka kebijakan yang diambil pemerintah akan mengacu pada data yang lengkap.

"Sehingga, kita nanti hanya punya satu data acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan-kebijakan publik, yang saat ini menjadi kendala besar karena terlalu banyak data yang tersebar di pemerintah Kementerian dan Lembaga, baik secara hirarki pusat, daerah, provinsi, kabupaten dan kota," ujar Plate.

Baca Juga: Pusat Data Nasional Diharapkan Selesai Dibangun Tahun Ini

Lebih lanjut Plate menjelaskan bahwa jika semua pusat data di Indonesia telah terintegrasi, maka akan ada sistem interoperabilitas data - sebuah sistem komputer yang bisa saling bertukar data dan memanfaatkannya dengan lebih efisien dan aman.

"Kami harapkan interoperabilitas data ini akan kita gunakan dan nanti dialihkan seluruhnya pada saat di mana pemerintah telah mempunyai data center sendiri yang independen, yang saat ini sudah ada dalam pipe line Kominfo," kata Plate.

Saat ini, kata Plate, pemerintah memiliki 2.700 data center yang tersebar dan tidak saling berhubungan. Selain itu, dari jumlah tersebut, hanya 3 persen di antaranya yang memenuhi standar global, serta hanya sedikit yang memanfaatkan cloud computing.

"Selebihnya, merupakan standalone sistem yang digunakan sendiri-sendiri di kantornya masing-masing, sehingga begitu sulitnya melakukan interoperabilitas pada saat kita menyatukan seluruh datanya," ujar Plate.

Menurut Plate awalnya interoperabilitas seluruh data pemerintah dapat dilakukan dan selesai akhir tahun. Namun, karena adanya wabah COVID-19 maka usaha interoperabilitas data baru diujicobakan dalam platform Bersatu Lawan COVID-19. [Antara]

Baca Juga: Penuhi Permintaan Jokowi, Menteri Plate Sudah Rampungkan Permen Pusat Data

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI