Suara.com - Pemerintah akan melakukan audit forensik menyelidiki kebocoran data platform seperti Tokopedia dan Bhinneka beberapa waktu lalu, demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate dalam rapat dengan DPR, Senin (22/6/2020).
Plate bilang bahwa audit forensik dilakukan di pusat data milik kementerian dan lembaga di pemerintahan pusat serta daerah, dan bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
"Kita mempunyai data center yang banyak di Indonesia tersebar di kementerian dan lembaga di pemerintah pusat dan daerah, karenanya Kominfo berkoordinasi dengan BSSN untuk melihat apakah betul ada data leak dan data breach. Kalau ada data leak dan data breach-nya dimana itu terjadi dan bagaimana mengatasinya," ujar Plate dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR yang disiarkan secara langsung.
Plate menjelaskan audit forensik merupakan proses koordinasi dan evaluasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Secara teknis audit forensik membutuhkan waktu dan kemampuan teknis yang tinggi dan tidak memungkinkan untuk diselesaikan dalam satu atau dua hari.
Baca Juga: Kemendikbud Gandeng Netflix, Kementerian Kominfo Kena Sindiran Sadis!
Penyelidikan itu juga dilakukan di sejumlah platform digital. Pada awal bulan Mei dua platform e-commerce Indonesia, Tokopedia dan Bhinneka dilaporkan mengalami kebocoran data pengguna.
"Saat ini sedang dilakukan untuk data breach dan data leak di platform-platform digital, atau aplikasi-aplikasi besar yang selama ini disampaikan ada kebocoran data ini sedang dilakukan audit-audit forensik," ujar Plate.
Audit forensik, menurut Plate diperlukan dalam hal evaluasi untuk dapat meningkatkan sistem teknologi keamanan, sekaligus peningkatan kualifikasi sumber daya manusia untuk menjaga dan mendukung keamanan data.
"Ini berkejar-kejaran antara peningkatan kemampuan SDM, peningkatan kualitas teknologi dan kemampuan unethical hacking,mengambil data tanpa hak dan melanggar hukum," beber Plate. [Antara]