Suara.com - Beberapa tahun lalu, perangkat premium besutan Samsung, Samsung Galaxy S7, sempat ditarik dari pasaran karena adanya kerusakan baterai yang mengakibatkan ponsel meledak.
Tak ingin hal itu terulang kembali, perusahaan asal Korea Selatan ini semakin memperketat keamanan baterai ponsel, termasuk dengan mendaftarkannya kepada lembaga sertifikasi internasional.
Buktinya, Samsung Galaxy Tab S7+ yang saat ini tengah mereka kembangkan telah mengantongi dua sertifikasi standar internasional.
Sertifikat pertama dikeluarkan oleh TUV Rheinland sebagai bukti keamanan perangkat terhadap mata pengguna. Sementara satu lainnya dirilis oleh Korea Institute Chemical Convergence Testing untuk keamanan baterai.
Baca Juga: Soal Mobil Listrik, Hyundai dan LG Sepakat Perluas Kemitraan
Khusus untuk sertifikasi keamanan baterai, ini sangat penting untuk meyakinkan konsumen lantaran baterai yang terpasang pada Samsung Galaxy Tab S7+ berkisar antara 9.800 - 10.090 mAh.
Sedangkan untuk tampilan luarnya, desain Samsung Galaxy Tab S7+ mirip dengan pendahulunya. Bagian belakang tablet dibekali kamera ganda dan dilengkapi stylus S-Pen.
Selain itu, tablet terbaru ini disebut-sebut mendukung jaringan 5G dan dibekali refresh rate layar 120 Hz untuk memaksimalkan tampilan grafis layar.
Adapun untuk dapur pacunya, spesifikasi Samsung Galaxy S7+ kemungkinan bakal diotaki oleh chip Qualcomm Snapdragon 865 Plus.
Konon, tablet ini akan meluncur pada Agustus mendatang, bersamaan dengan sang adik, Galaxy Tab S7.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Ulang Tahun, Ini 8 Momen Berkendaraannya