Kemampuan terbang yang lebih lama dari para pendahulunya didapat dari konsep desain drone yang aerodinamis, motor penggerak baru, pengendalian kecepatan elektronik (ESC) terbaru dan teknologi baterai yang sudah ditingkatkan.
Jadi untuk belajar menerbangkan drone, durasi terbang drone sangat berpengaruh.
Sensor Berteknologi APAS 3.0
Salah satu kendala yang kerap dihadapi para pemula ketika menerbangkan drone adalah ketakutan terhadap obyek yang mungkin akan tertabrak drone.
Baca Juga: Ilmuwan AS Ciptakan Drone yang Terbang Layaknya Burung Merpati
Untuk masalah ini, Mavic Air 2 dijejali sensor-sensor berteknologi APAS 3.0 yang bisa memetakan dan mengenali kondisi lingkungan sekitar, yang memungkinkan drone untuk menghindari rintangan secara otomatis.
Selain itu, DJI turut menambahkan teknologi AirSense yang secara otomatis akan menginfokan pilot jika di area sekitar drone seandainya ada pesawat atau helikopter.
Remote
Seorang pilot mustahil mengendalikan drone tanpa bantuan controller atau remote. Mavic Air 2 hadir dengan remot kendali baru. Remot Mavic Air 2 kini bisa memungkinkan pilot untuk memasang ponsel di atas remoet.
Dengan demikian akan lebih ideal jika pengendali drone dikoneksikan dengan ponsel berlayar luas. Remot Mavic Air 2 juga telah mendukung teknologi transmisi video OcuSync 2.0 yang bisa menampilkan video di resolusi HD ke ponsel hingga jarak 10 km.
Resolusi Foto dan Video
Baca Juga: Angkatan Laut Amerika Sukses Uji Coba Senjata Laser Perontok Drone
Soal pengambilan gambar, DJI Mavic Air dilengkapi sensor CMOS 1/2 inci yang resolusinya 48 MP. Sekadar informasi, ukuran dan resolusi sensor kamera Mavic Air 2 lebih besar dari Mavic Air yang hanya 1/2.3 inci dengan resolusi 12 MP, atau Mavic 2 Pro yang dimodali sensor 20 MP.