Ini artinya banyak perusahaan dapat memproduksi dan menjualnya ke seluruh dunia.
Secara khusus ini adalah kabar baik untuk negara berkembang, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima hasil uji coba ini.
Departemen Penanganan Kesehatan dan Sosial mengatakan dexamethasone juga telah dimasukkan pemerintah sebagai daftar produk ekspor, di mana perusahaan dilarang membeli obat untuk pasien di Inggris dan menjualnya dengan harga lebih mahal di negara lain.
Dexamethasone digunakan untuk apa saja?
Baca Juga: Timnas Indonesia U-16 Masuk Grup Maut, Indra Sjafri: Nyali Tak Boleh Ciut!
Dexamethasone dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit termasuk peradangan atau pembengkakan pada tubuh, atau kondisi di mana sistem imun tubuh bekerja secara berlebihan - seperti misalnya, asma berat dapat menyebabkan inflamasi pada saluran napas dan paru-paru, reaksi alergi berat atau nyeri sendi.
Dexamethasone juga berguna untuk kondisi-kondisi auto-imun seperti penyakit lupus, yang disebabkan sistem imun justru menyerang tubuh sendiri.
Apa saja efek samping dexamethasone?
Efek samping paling utama dari dexamethasone untuk kondisi lainnya adalah kecemasan, sulit tidur, penambahan berat badan, dan retensi cairan tubuh.
Efek samping yang jarang terjadi adalah gangguan mata, penglihatan kabur dan pendarahan.
Baca Juga: Sengketa India-China: Mengapa Lembah Sungai Galwan Diperebutkan?
Bagaimana pun, pasien virus corona hanya membutuhkan dosis yang rendah sehingga dapat membatasi efek samping dari obat ini.