“Sangat sulit menggantikannya dengan obat-obatan lain, karena obatnya mudah didapat dan harganya hanya sekitar 55 Euro untuk terapi delapan orang pasien dan bisa menyelamatkan nyawa mereka," tambah Landray dalam briefing online dengan para wartawan.
Dia menambahkan, dexamethasone bisa digunakan secepatnya secara global untuk selamatkan nyawa pasien Covid-19.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock menyatakan, setelah melihat indikasi pertama potensi dexamethasone, negaranya sudah menyiapkan cadangan obat dalam jumlah besar sejak bulan Maret.
Kementerian bekerja sama dengan jawatan kesehatan nasional NHS agar dexamethasone secepatnya menjadi standar pengobatan bagi pasien Covid-19.
Baca Juga: Geger Video Wanita Diduga Kesurupan di Rumah Sakit: Aku Iblis!
Berpacu mencari obat dan vaksin corona
Terkait pandemi Covid-19, sejauh ini belum ada obat ataupun vaksin yang terbukti ampuh memerangi virus corona jenis baru, yang sudah menginfeksi delapan juta orang dan menewaskan lebih 430.000 di seluruh dunia.
Riset mencari obat dan vaksin terus dilakukan secara intensif, baik meneliti ulang obat yang sudah eksis ataupun mencari unsur aktif baru.
Obat anti malaria hydroxychloroquin terbukti tidak menunjukkan keampuhan yang diharapkan melawan SARS-Cov-2. Juga obat ebola Remdesivir tidak menunjukkan keampuhan signifikan.
Nick Cammack, pakar COVID-19 di organisasi kesehatan global Wellcome Trust yang bermarkas di London mengatakan, Dexamethasone kini bisa mengubah dampak pandemi Covid-19 pada kehidupan dan ekonomi di seluruh dunia.
Baca Juga: Mini GT Edition Diboyong ke Indonesia, Hanya Tersedia 30 Unit
“Banyak nyawa akan dapat diselamatkan di seluruh dunia“, pungkasnya. as/vlz (dpa, rtr, afp)