Studi Terbaru Sebut Ibuprofen Berisiko Kematian bagi Pasien Covid-19

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 18 Juni 2020 | 10:15 WIB
Studi Terbaru Sebut Ibuprofen Berisiko Kematian bagi Pasien Covid-19
Ilustrasi Ibuprofen. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru menyebut bahwa ibuprofen dan obat penghilang rasa sakit antiinflamasi lainnya, dapat membuat pasien corona virus (Covid-19) yang dirawat di rumah sakit bisa memperburuk, hingga menyebabkan kematian.

Penelitian Korea Selatan yang mengamati kematian dan komplikasi pada pasien Covid-19 mengungkapkan, obat penyembuhan nyeri umum dapat meningkatkan risiko kematian, sebesar 65 persen.

Hasil penelitian tersebut mengungkap bahwa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) dapat meningkatkan risiko komplikasi jantung atau ginjal sebesar 85 persen.

NSAID adalah umum dan beberapa jenis lainnya, termasuk ibuprofen dan naproxen, dapat dibeli bebas dengan harga murah. Aspirin dosis tinggi juga termasuk dalam kategori tetapi tidak dihitung dalam penelitian ini.

Baca Juga: Studi Terbaru: Kucing Bisa Tularkan Covid-19

Obat-obatan ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh sakit kepala, menstruasi, cedera otot, pilek dan flu, dan radang sendi.

Para peneliti di balik penelitian ini mengatakan, anti-inflamasi harus 'digunakan dengan hati-hati' pada pasien Covid-19 dan meminta lebih banyak percobaan untuk membuktikan kaitannya.

Ini bukan pertama kalinya penelitian menunjukkan kaitan dengan kata-kata Covid-19, tetapi NHS mengatakan tidak ada bukti jelas bahwa NSAID berbahaya. Dikatakan aman bagi orang untuk menggunakan ibuprofen jika mereka memiliki gejala Covid-19.

Ilmuwan di Universitas Sungkyunkwan di Seoul, Korea Selatan, mempelajari total 1.824 pasien rumah sakit yang menderita Covid-19.

Mereka menemukan orang yang memiliki resep NSAID dalam tujuh hari sebelum bergabung dengan penelitian lebih berisiko meninggal karena virus corona.

Baca Juga: Studi Terbaru: Virus Corona Perpendek Umur Pasien Hingga 10 Tahun

Ilustrasi ilmuwan. [Pixabay/felixioncool]
Ilustrasi ilmuwan. [Pixabay/felixioncool]

Tidak jelas apakah semua pasien diresepkan NSAID sebelum memasuki rumah sakit atau saat di rumah sakit tetapi sebelum penelitian mendaftarkan mereka.

Obat resep bisa lebih kuat daripada yang dibeli di toko, tetapi bisa juga menjadi kasus bahwa pasien rawat inap sedang diresepkan obat-obatan biasa oleh dokter rumah sakit.

Mereka yang menggunakan obat-obatan juga lebih mungkin mengalami masalah serius dengan jantung atau ginjal mereka.

Dipimpin oleh mahasiswa PhD Han Eol Jeong, mereka menulis bahwa penggunaan NSAID, dibandingkan dengan tidak digunakan, dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk di antara rumah sakit-19 pasien.

"Sambil menunggu hasil studi konfirmasi, kami menyarankan NSAID digunakan dengan hati-hati di antara pasien dengan Covid-19. Kerugian yang terkait dengan penggunaannya mungkin lebih besar daripada manfaatnya dalam populasi ini," tulis penelitian tersebut, melansir laman Dailymail, Kamis (18/6/2020).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI