Suara.com - Hampir 92 persen pasien sakit parah dan dirawat di rumah sakit dengan virus corona (Covid-19), dipulangkan setelah mereka dirawat dengan obat antibodi.
Studi Mayo Clinic memang masih terbilang kecil, tetapi dampaknya cukup besar dan cepat. Sepuluh dari 12 pasien, lepas oksigen dan keluar dari rumah sakit dalam rata-rata lima hari.
Lenzilumab adalah obat antibodi yang dikembangkan untuk mengobati peradangan dan respon berlebihan imun seperti yang terlihat pada pasien Covid-19.
Obat ini dikembangkan oleh Humanigen, sebuah perusahaan biotek yang didirikan dengan nama KaloBios, dan dijalankan secara singkat oleh 'Pharma Bro' Martin Shkreli.
Baca Juga: Studi: Orang Positif Covid-19 Belum Tentu Kembangkan Respon Antibodi
Tes Mayo Clinic, meskipun masih dalam tahap awal, menunjukkan bahwa obat itu bisa menyelamatkan jiwa bagi beberapa pasien Covid-19.
Virus corona telah terbukti paling mematikan ketika respons sistem kekebalan terhadap infeksi mengalir keluar dari rel, membuat pasien kewalahan dengan peradangan.
Ini paling sering terjadi pada pasien dengan faktor risiko seperti obesitas, kondisi kesehatan kronis seperti diabetes, dan penyakit jantung atau riwayat merokok.
Semua 12 pasien yang direkrut untuk penelitian Mayo Clinic memiliki setidaknya satu dari faktor-faktor risiko ini.
Mereka semua cukup sakit untuk membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan semua membutuhkan dukungan oksigen pada beberapa titik selama perawatan mereka.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Memahami Antibodi untuk Virus Corona Masih Membingungkan
Virus corona sendiri menyerang paru-paru dan pembuluh darah, tetapi respon imun tubuh terhadap penyerbu yang benar-benar asing dapat memperkuat efek merusak virus tersebut.