China Tunda Peluncuran Satelit Navigasi Global, Ini Alasannya

Rabu, 17 Juni 2020 | 15:35 WIB
China Tunda Peluncuran Satelit Navigasi Global, Ini Alasannya
Beidou Navigation Satellite-3 (BDS-3). [Beidou]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China berencana meluncurkan Beidou Navigation Satellite-3 (BDS-3) yang dijadwalkan pada 16 Juni kemarin, tetapi harus tertunda karena masalah teknis dengan roket.

"Menurut Kantor Navigasi Satelit China, roket Long March-3B yang akan digunakan untuk meluncurkan satelit BDS-3 ditemukan memiliki masalah teknis selama pengujian pra-peluncuran. Peluncuran yang sebelumnya dijadwalkan pada Selasa ditunda dan waktu peluncuran baru akan ditentukan," tulis media pemerintah Chin Xinhua, seperti dikutip dari Space.com, Rabu (17/6/2002).

Satelit BDS-3 terakhir seharusnya diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang, yang terletak di provinsi Sichuan barat daya. Sumber-sumber berita China sebelumnya mengatakan bahwa menentukan tanggal peluncuran yang cocok sulit karena musim hujan di daerah pegunungan, yang dapat menciptakan kondisi peluncuran yang menantang karena cuaca berubah dengan cepat di daerah tersebut.

Peningkatan sistem DBS dimulai pada 2009. Setelah selesai, BDS-3 diharapkan mencakup 30 satelit, di mana sekarang ada 29 satelit operasional, untuk aplikasi mulai dari pemosisian presisi tinggi hingga komunikasi pesan singkat.

Baca Juga: Gara-gara Pelesir ke Luar Negeri, Kasus Covid-19 di China Naik Lagi

Dibandingkan dengan generasi BDS-2 yang lebih tua, satelit BDS-3 memiliki bandwidth yang lebih tinggi dan memungkinkan peningkatan kemampuan komunikasi dan layanan navigasi. BDS-3 telah beroperasi sejak 2018, tetapi peluncuran terbaru ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan sinyal dan jangkauan untuk pengguna di seluruh dunia.

BeiDou. [Wikipedia]
BeiDou. [Wikipedia]

Satelit navigasi seperti yang ada di BDS-3 berfungsi dengan mentransmisikan sinyal yang diambil oleh penerima smartphone dan perangkat yang diaktifkan dengan Global Positioning System (GPS). Sinyal satelit mencakup informasi seperti waktu pesan dikirim serta posisi orbit satelit. Navigasi dapat dilanjutkan ketika pengguna menerima informasi akurat dari setidaknya empat satelit.

Keterlambatan China dalam menyelesaikan jaringan BDS-3 terjadi ketika Amerika Serikat menghadapi tantangan dalam meluncurkan satelit baru untuk memodernisasi jaringan navigasinya sendiri, GPS.
Pandemi virus Corona (Covid-19) memaksa peluncuran satelit GPS III berikutnya tertunda dan dijadwalkan akan diluncurkan pada 30 Juni mendatang. Satelit GPS III memiliki akurasi navigasi tiga kali lipat dan peningkatan hingga delapan kali lipat, pada kemampuan anti-gangguan di jaringan GPS 11 yang lebih lama. Jaringan GPS diatur untuk ditingkatkan sepenuhnya pada 2023.

Ada dua sistem navigasi global lain yang bersaing dengan China. Rusia juga meluncurkan satelit navigasi Glonass-M ke orbit pada Maret untuk menyediakan layanan bagi militer Rusia di darat, udara, dan laut. Badan Antariksa Eropa juga akan menambah satelit dalam sistem Galileo Eropa pada akhir 2020.

Baca Juga: Gegara Pandemi, Lelaki China Alami Kenaikan Berat Badan Lebih dari 100 Kg!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI