"Aku kalau match di Tinder, selalu cek latar belakang si orangnya. Orang bilang nge-poin, tapi demi keamanan aku sendiri, aku cari di Google, Instagram, dan LinkedIn. Aku pengin tahu dia kerja di mana karena untuk make sure orang ini bukan akun bodong dan nggak palsu," katanya.
Bunga juga selalu mengajak temannya untuk mengawasi dari kejauhan atau setidaknya memberitahu siapa teman kencannya dan lokasi mereka bertemu.
Tak jarang, Bunga juga membagikan live location kepada sejumlah temannya agar dapat memantau keberadaannya.
"Jadi aku punya teman-teman yang selalu aku kasih tahu akan ketemu dengan orang ini, dari dating apps, share live location biar teman-teman tahu dan ketemunya harus di tempat ramai di kafe atau bar. Yang jelas tempat yang di mana banyak orang," sebut Bunga.
Baca Juga: Lenovo Kenalkan Laptop Tipis Yoga Slim 7
Lain dengan Ades yang lebih memilih menguatkan diri agar tidak berdampak pada kesehatan mentalnya dengan cara melakukan refleksi diri ketika mengalami penolakan.
Ades pun makin spesifik menentukan kriteria pasangan yang dicari. Tujuannya, agar mempertahankan standar diri.
"Kalau memang enggak cocok sama kriteria, aku enggak akan nurunin standar dan bakal ngomong right to the point. Jadi mulai membudayakan meninggalkan dengan alasan yang jelas supaya dia enggak menyalahkan diri sendiri," ujarnya.