Suara.com - Uni Emirat Arab (UAE) mempersiapkan misi pertama ke Planet Mars yang akan diluncurkan dari pusat ruang angkasa Tanegashima Space Center Jepang pada 15 Juli. Saat ini, persiapan berada dalam tahap akhir.
Misi yang ditujukan untuk mempelajari atmosfer Mars ini dirancang mampu menginspirasi kaum muda di negara itu dan membuka jalan bagi terobosan ilmiah. Disebut Al-Amal yang berarti Harapan, misi ini adalah proyek raksasa selanjutnya bagi Uni Emirat Arab.
Sebagai catatan Uni Arab Emirat telah mengirim astronot pertamanya ke luar angkasa tahun lalu, dan berencana untuk membangun "Kota Sains" dalam upaya mereplikasi kondisi di Mars. Uni Emirat Arab berharap dapat membangun permukiman manusia pada 2117.
Omran Sharaf, manajer proyek misi mengatakan bahwa terlepas dari tujuan ilmiah yang ambisius, misi dirancang untuk mengingatkan kembali ke zaman keemasan pencapaian budaya dan ilmiah di negara itu.
Baca Juga: Heboh Bule Tinggi Besar Naik Yamaha NMax, Ternyata Pebasket
"UAE ingin mengirim pesan kepada pemuda Arab dan untuk mengingatkan mereka tentang masa lalu, bahwa kami dulu adalah generator pengetahuan," ucap Omran Sharaf kepada AFP, seperti dikutip dari phys.org pada Senin (15/6/2020).
Tim ahli mengatakan bahwa proyek ini memiliki dampak ilmiah jangka panjang.
"Ini bukan misi yang berumur pendek, melainkan misi yang berlanjut selama bertahun-tahun dan menghasilkan temuan ilmiah yang berharga, baik itu oleh para ilmuwan di UAE atau secara global," kata Sarah Al-Amiri, wakil manajer proyek misi.
Ia menambahkan bahwa misi akan memberikan gambar yang komprehensif tentang dinamika cuaca di atmosfer Mars dengan menggunakan tiga instrumen ilmiah.
Pertama adalah spektrometer inframerah untuk mengukur atmosfer planet yang lebih rendah dan menganalisis struktur suhu. Kedua, imager resolusi tinggi yang akan memberikan informasi tentang ozon, dan ketiga adalah spektrometer ultraviolet untuk mengukur kadar oksigen dan hidrogen dari jarak hingga 43.000 km dari permukaan planet.
Baca Juga: Catat, Begini Cara Mudah Menggabungkan File PDF
Tiga alat ini akan memungkinkan para ilmuwan untuk mengamati Planet Merah setiap saat sepanjang hari selama waktu yang berbeda.
Misi ini diprediksi akan kembali ke Bumi pada Februari 2021. Menurut para ahli, jika mereka melewatkan jendela peluncuran pada 15 Juli, kemungkinan peluncuran akan dilakukan pada awal Agustus. Tetapi jika penundaan kembali terjadi, mereka harus menunggu dua tahun untuk melakukan peluncuran.
Bagusnya, para ahli optimis misi akan berlangsung sesuai jadwal dan tidak akan terhambat oleh pandemi Virus Corona (Covid-19).
Catatan dari Redaksi: Mari bijaksana menerapkan aturan jaga jarak dengan orang lain atau physical distancing, sekitar 2 m persegi, dan selalu ikuti protokol kesehatan tata normal baru. Gunakan masker setiap keluar rumah dan jaga kebersihan diri terutama rutin cuci tangan. Selalu saling dukung dan saling jaga dengan tidak berdiri berdekatan, menggerombol, serta mengobrol, dalam mengatasi pandemi Corona Virus Disease atau Covid-19. Suara.com bergabung dalam aksi #MediaLawanCovid-19. Informasi seputar Covid-19 bisa diperoleh di Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081-2121-23119