Suara.com - Ilmuwan menemukan salah satu permainan model board game atau papan permainan yang telah dimainkan oleh orang dari zaman Romawi Kuno sekitar 1.700 tahun yang lalu. Disebut ludus latrunculorum, permainan ini digali di situs gundukan makam di Norwegia.
Temuan ini terdiri dari 19 permainan, termasuk dadu memanjang yang mirip alat tulis dibandingkan dadu modern saat ini yang berbentuk kubus. Permainan ini dianggap mirip dengan catur, draft, atau backgammon yang membutuhkan taktik.
Situs Ytre Fosse di Norwegia barat berasal dari Zaman Besi awal, sekitar 300 Masehi dan berada tepat di rute laut penting yang dikenal sebagai Nordvegen atau Jalan Utara.
Menurut para arkeolog, potongan-potongan permainan kemungkinan besar milik seseorang yang berstatus signifikan. Benda-benda galian lainnya yang ditemukan mencakup tembikar, tulang, jarum perunggu, dan gelas yang terbakar.
Baca Juga: Sikapnya 'Dikritik' Hotman Paris, UAS Cerita soal Video Dipotong-potong
"Orang-orang yang bermain game seperti ini adalah bangsawan lokal atau kelas atas, di mana mereka suka bersenang-senang dengan papan permainan. Permainan ini menunjukkan bahwa Anda memiliki waktu, beruntung dalam hal finansial, dan kemampuan untuk berpikir secara strategis," ucap Morten Ramstad, sejarawan dari Bergen University Museum di Norwegia, seperti dikutip dari Science Alert pada Senin (15/6/2020).
Potongan-potongan permainan terbuat dari tulang dan terawat dengan baik. Pemain tampaknya membuat lingkaran kecil yang mewakili angka pada dadu panjang.
Penemuan ini bisa memberi wawasan untk sejarawan tentang awal Zaman Besi budaya Norwegia berkembang. Permainan ini bisa jadi merupakan pendahulu permainan papan Viking "hnefatafl" atau "meja raja".
Potongan-potongan lain yang terkait dengan permainan itu baru-baru ini ditemukan di Lindisfarne, sebuah pulau kecil di lepas pantai Inggris timur laut. Seperti halnya ludus latrunculorum, permainan ini dimainkan menggunakan taktik seperti catur.
Papan permainan ini akan dirawat dengan baik oleh para ilmuwan dan diharapkan akan dipajang di museum.
Baca Juga: Resep Kakek 73 Tahun Sembuh dari Virus Corona Dalam Waktu 17 Hari di Jember