Bermutasi, Peneliti Temukan Virus Corona Jenis Baru

Minggu, 14 Juni 2020 | 08:00 WIB
Bermutasi, Peneliti Temukan Virus Corona Jenis Baru
Suasana Inggris diterpa pandemi virus corona. [Tolga AKMEN / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - New York, Italia, dan Inggris tengah menghadapi wabah baru yang diduga merupakan hasil mutasi virus corona baru (Covid-19). Para peneliti menamainya sebagai strain virus D614G.

Dalam sebuah penelitian, penularan strain D614G di ketiga wilayah tersebut 10 kali lebih cepat ketimbang SARS-Cov-2 alias Covid-19.

Dilihat dari bentuknya, virus D614G memiliki jumlah mahkota yang menonjol empat hingga lima kali lebih banyak ketimbang Covid-19. Para peneliti berpendapat, banyaknya jumlah tonjolan inilah yang membuat virus lebih cepat menginfeksi sel manusia.

Di sisi lain, karakter seperti ini tidak hanya membuat D614G lebih menular, tetapi juga membuat virus lebih stabil dan ganas ketimbang Covid-19.

Baca Juga: Perilaku Mutasi Virus Corona Covid-19 Sulitkan Peneliti Buat Vaksin

Anehnya, para ilmuwan masih mempertanyakan kenapa D614G hanya mewabah di New York, Italia, dan Inggris, sementara di negara lainnya belum teridentifikasi.

Sebagian ilmuwan berpendapat, D614G hanya menjangkiti wilayah-wilayah dengan angka kematian Covid-19 terbanyak di dunia. Dalam hal ini, Italia, Inggris dan New York City masuk dalam kategori tersebut.

Secara terpisah, hasil penelitian para ilmuwan di Scripps Research telah mengonfirmasi bahwa D614G merupakan Covid-19 yang telah bermutasi sehingga lebih mudah menempel pada reseptor.

"Ya, (penelitian) itu masuk akal. Penelitian ini sangat berkualitas karena sekarang kita mengetahui bahwa virus telah bermutasi dan meluas dengan lebih cepat," kata Profesor Ian Jones, ahli virus di University of Reading di Inggris, sebagaimana dikutip Daily Mail, Minggu (14/6/2020).

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Dalam studinya, para peneliti mengisolasi berbagai jenis virus corona yang telah diidentifikasi berdasarkan tanda genetik pasien di seluruh dunia. Mereka kemudian menempatkan masing-masing sampel virus ke dalam semacam wadah mikroskopis untuk menguji seberapa agresif masing-masing strain menyerang sel manusia.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Mutasi Virus Corona Hambat Penelitian Vaksin dan Obat

Salah satu strain, yang kemudian dikenal dengan D614G, adalah virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein. Imbasnya, virus bisa lebih cepat menempel pada sel manusia.

"Virus yang sudah bermutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan," tutup ahli virus, Dr Hyeryun Choe, PhD, penulis senior penelitian ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI