Palsukan Artefak Kuno, Arkeolog Spanyol Dibui 2,5 Tahun

Sabtu, 13 Juni 2020 | 12:02 WIB
Palsukan Artefak Kuno, Arkeolog Spanyol Dibui 2,5 Tahun
Ilustrasi arkeologi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang arkeolog Spanyol bernama Eliseo Gil dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara pada pekan ini atas tuduhan penipuan dan pemalsuan film dokumenter di pengadilan di Ibukota Basque Vitoria-Gasteiz.

Menurut surat kabar Spanyol El Pais, ia memalsukan banyak penemuan terkenal, termasuk tembikar yang disatukan dengan lem modern dan prasasti kuno yang memuat referensi ke para filsuf abad ke-17.

Sementara rekannya, Ruben Cerdan, juga dijatuhi hukuman 15 bulan karena perannya dalam kejahatan tersebut. Keduanya diminta untuk membayar denda 12.500 euro atau sekitar Rp 200 juta kepada Dewan Provinsi Vitoria.

Dikenal sebagai kasus Iruna-Veleia, kontroversi ini bermula pada tahun 2006 ketika Gil berperan sebagai arkolog utama di balik penggalian situs Romawi Iruna-Veleia di dekat Kota Vitoria-Gasteiz di Negara Basque, sebuah komunitas otonom di Spanyol utara.

Baca Juga: Begini Perbedaan Kualitas Udara di Dunia Selama Lockdown

Di antara 400 penemuan anehnya, Gil mengklaim telah menemukan tembikar abad ketiga yang menunjukkan penggambaran paling awal tentang penyaliban Yesus Kristus. Ia mengaku menemukan tembikar kuno yang menampilkan grafiti yang ditulis dalam bahasa Basque berabad-abad sebelum beberapa contoh bahasa lainnya. Ada juga tulang binatang yang diukir dengan nama ratu Mesir Nefertiti dan tulisan tembikar yang ditulis dalam hieroglif dan Latin.

Secara keseluruhan, penemuan ini memiliki potensi untuk mendorong Negara Basque ke garis depan sejarah kuno. Penemuan-penemuan itu awalnya menjadikan Gil sebagai selebritas lokal karena paling tidak penemuannya telah memperkuat warisan Negara Basque.

Tetapi tak lama setelah Gil memberikan konferensi pers pertamanya tentang artefak, seorang profesor linguistik Indo-Eropa di UPV dan seorang ahli di Basque kuno bernama Joaquín Gorrochategui mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang penemuannya dan mengajukan keprihatinan kepada kepala Museum Arkeologi Álava.

Setelah melalui banyak perdebatan, penemuan-penemuan itu akhirnya terbukti palsu oleh komite ahli pada tahun 2008. Para ahli independen mengatakan beberapa artefak memperlihatkan kepalsuan yang sangat jelas.

The Guardian melaporkan pada saat itu bahwa beberapa tembikar disatukan dengan lem modern. Beberapa teks berisi kesalahan ejaan, nama-nama dewa yang tidak ada, dan satu prasasti kuno bahkan membuat referensi ke René Descartes, seorang filsuf Perancis abad ke-17. Coretan mengenai penyaliban Kristus juga menampilkan akronim "RIP" yang jelas tidak digunakan pada saat itu.

Baca Juga: Air Danau di India Mendadak Berubah Warna Jadi Pink, Ada Apa?

Dilansir dari IFL Science pada Sabtu (13/6/2020), masih belum jelas mengapa Gil melakukan pemalsuan. Tetapi ada beberapa spekulasi tentang campur tangan faktor keuangan dan politik dibalik kasus Iruna-Veleia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI