Suara.com - Danau Lonar yang terletak di kawah tumbukan meteorit di Negara Bagian Maharashtra, India, sekitar 500 kilometer timur Mumbai, mendadak berubah warna menjadi merah muda atau pink pada awal minggu ini.
Normalnya, warna danau berusia 50.000 tahun ini biru kehijauan dan penyebab perubahan warnanya saat ini masih diselidiki para ilmuwan. Namun, para ahli berspekulasi kemungkinan kadar salinitas dan keberadaan ganggang tertentu di danau bisa menjadi penyebabnya.
Menurut catatan setempat, perubahan warna yang serupa juga pernah terjadi sekitar tahun 2000, tetapi tidak menonjol dan menarik banyak perhatian. Kali ini, sampel air danau telah dikirim ke National Environment Engineering Research Institute (NEERI) untuk dianalisis.
Di sisi lain, Gajanan Kharat, seorang ahli geologi lokal, memberikan penjelasannya mengenai fenomena itu dalam sebuah video di Twitter Pariwisata Maharashtra.
Baca Juga: Senjata Busur dan Panah Tertua Ditemukan di Sri Langka
"Salinitas di danau telah meningkat karena permukaan air telah turun secara drastis tahun ini dan suhu yang menjadi lebih hangat juga mengakibatkan pertumbuhan berlebih ganggang. Ganggang ini berubah kemerahan dalam suhu yang lebih hangat dan karenanya danau berubah menjadi merah muda dalam semalam," ucap Kharat, seperti dikutip oleh AFP.
Para ahli seperti Profesor Suresh Mapari pun menyebut bahwa pelepasan pigmen merah (karotenoid) oleh Halobacteria dan alga Dunaliella salina adalah penyebabnya. Meskipun menurutnya, pemicu untuk fenomena ini masih belum terjawab saat ini.
Dilansir dari IFL Science pada Sabtu (13/6/2020), danau sedalam 150 meter dan lebar 1,8 kilometer ini merupakan salah satu danau terbesar yang diketahui keberadaannya di batuan basaltik (gunung berapi) di mana pun di Bumi. Ini menyebabkan beberapa tanda tanya bagi para geologi ketika danau awalnya ditemukan pada abad ke-19, karena para ahli percaya itu berasal dari gunung berapi.
Tetapi, danau tersebut telah dikaitkan dengan dampak kosmik karena adanya maskelynite, kaca yang terbentuk secara alami oleh dampak kecepatan sangat tinggi.
Para ilmuwan dari seluruh dunia terus tertarik oleh kawah dan danau itu. Air danau itu sendiri bersifat alkali dan salin. Pada tahun 2007, bukti keberadaan fiksasi nitrogen biologis (konversi nitrogen atmosfer menjadi amonia) pun ditemukan. Perkembangan baru-baru ini tentu saja akan menambah daya tarik dan sejarah lain untuk Danau Lonar.
Baca Juga: Peneliti LIPI Temukan Spesies Katak Mini Baru di Sumatera Bagian Selatan