Lagi, Studi Terbaru Sebut Perokok Berisiko Lebih Kecil Terkena Covid-19

Kamis, 11 Juni 2020 | 13:11 WIB
Lagi, Studi Terbaru Sebut Perokok Berisiko Lebih Kecil Terkena Covid-19
Ilustrasi rokok. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi terbaru menyimpulkan bahwa orang yang merokok memiliki risiko terinfeksi Covid-19, 23 persen lebih kecil ketimbang mereka yang sama sekali belum pernah menghisap rokok.

Hasil studi ini memang terdengar sedikit aneh karena mayoritas penelitian sebelumnya selalu menempatkan para perokok sebagai kategori orang paling rentan terkena virus corona (Covid-19).

Sebagaimana dilansir laman Dailymail, Kamis (11/6/2020), para peneliti di Meksiko telah menganalisis data dari hampir 90.000 pasien positif Covid-19 di negara tersebut. Hasilnya mencengangkan karena dari jumlah tersebut, pasien Covid-19 yang juga perokok hanya berjumlah 23 persen dari total sampel.

Selain itu, tim peneliti juga menemukan indikasi bahwa perokok yang terinfeksi Covid-19 tidak membutuhkan perawatan intensif, seperti dihubungkan ke ventilator.

Baca Juga: Fitur Baru Twitter, Bikin Anda Berpikir Ulang sebelum Men-Retweet Artikel

Temuan tersebut mendukung teori lainnya yang menyebutkan bahwa perokok seakan terlindundi dari serangan Covid-19. Selain di Meksiko, hasil serupa juga terjadi di Inggris, AS, Cina, dan Italia.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Maka, para ilmuwan mulai percaya bahwa kandungan nikotin pada rokok dapat mencegah virus corona memasuki sel, sekaligus mencegah infeksi.

Sementara sebagian ilmuwan lainnya berpendapat bahwa nikotin dapat mengendalikan sistem kekebalan tubuh dan menghentikan virus sebelum memasuki sel manusia.

Studi ini sendiri merupakan penelitian gabungan yang dilakukan oleh para ilmuwan di Meksiko, Yunani, dan Amerika Serikat yang dipimpin oleh Dr Theodoros Giannouchos dari University of Utah.

Baca Juga: Google Rilis Android 11 Versi Beta, Mau Icip Pembaruannya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI