Fitur Baru Twitter, Bikin Anda Berpikir Ulang sebelum Men-Retweet Artikel

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 11 Juni 2020 | 12:54 WIB
Fitur Baru Twitter, Bikin Anda Berpikir Ulang sebelum Men-Retweet Artikel
Ilustrasi Twitter. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter mengumumkan bahwa mereka akan mulai menguji fitur baru yang akan mendorong pengguna untuk berpikir sebelum mereka men-tweet artikel yang belum mereka baca.

Uji coba tersebut masih terbatas untuk pengguna Android dalam bahasa Inggris. Jika seorang pengguna memutuskan me-retweet sebuah artikel sebelum membacanya, Twitter dapat meminta mereka membukanya sebelum mereka melakukannya.

Sayang, Twitter tidak mengatakan kapan ia berencana membawa fitur tersebut ke sistem operasi tambahan.

"Berbagi artikel dapat memicu percakapan, jadi Anda mungkin ingin membacanya sebelum Anda Tweet," kata Twitter.

Baca Juga: Ayo, Tetap Produktif dari Rumah dengan Aplikasi Video Conferencing UMeetMe!

"Untuk membantu mempromosikan diskusi yang terinformasi, kami sedang menguji permintaan baru di Android, ketika Anda me-Retweet sebuah artikel yang belum Anda buka di Twitter, kami mungkin bertanya apakah Anda ingin membukanya dulu," tulis Twitter dilansir laman The Verge, Kamis (11/6/2020).

Postingan fitur baru Twitter
Postingan fitur baru Twitter

Uji coba ini merupakan yang terbaru dari Twitter, dalam upaya untuk mengekang informasi yang salah dan mendorong diskusi yang bermakna di platform.

Bulan lalu, Twitter meluncurkan tes yang memungkinkan pengguna untuk membatasi siapa yang dapat membalas tweet mereka di Android, iOS, dan aplikasi web perusahaan. Sampai sekarang, beberapa pengguna dapat membatasi balasan untuk semua orang, orang yang mereka ikuti, atau orang yang mereka sebutkan.

Seperti diketahui, salam beberapa bulan terakhir, Twitter telah meluncurkan fitur tambahan seperti kemampuan untuk menyembunyikan balasan spesifik ke tweet. Ini juga menguji antarmuka yang lebih bersih untuk percakapan berulir di platform.

Baca Juga: Sejak Mei, Karbon Dioksida Capai Konsentrasi Tertinggi dalam Sejarah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI