Sebanyak 55% wilayah Rusia, terutama Siberia, adalah permafrost yang merupakan sumber minyak dan gas.
Laporan tahun 2017 dari Dewan Arktik, sebuah forum internasional termasuk Rusia, memperingatkan pemanasan gelobal dan mencairnya lapisan es telah membuat pondasi permafrost tidak dapat lagi seperti pada tahun 1980an.
Laporan terbaru dari kantor berita Bloomberg menyebutkan, infrastruktur minyak Rusia telah memperhitungkan dampak dari perubahan iklim: tangki penyimpan minyak di Semenanjung Yamal, misalnya, dipasang di atas pancang.
Tumpahan minyak tersebut telah menjadi hamparan merah tua di Sungai Ambarnaya.
Baca Juga: Pameran Otomotif Ditunda Akibat Pandemi, Pergelaran Satu Ini Jalan Terus
Dalam sebuah pernyataan, Perusahaan Norilsk Nickel mengatakan insiden ini telah dilaporkan dengan cara "tepat waktu dan wajar". Perusahaan berjanji akan membayar operasi pembersihan tumpahan minyak yang diperkirakan mencapai US$146 juta.
Norilsk dikenal sebagai sumber titik polusi, hal ini disebabkan kontaminasi dari aktivitas industri yang mendominasi kota tersebut.
Pada 2016, Norilsk Nickel mengakui bahwa ada sebuah kecelakaan di salah satu pabriknya yang menyebabkan sungai di dekat kawasan tersebut berubah warna menjadi merah.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup untuk wilayah Krasnoyarsk, Yulia Gumenyuk mengatakan proses pembendungan minyak telah gagal untuk menahan laju pencemaran ke bagian hilir.
"Kita bisa melihat penumpukan tumpahan minyak di luar area yang telah dibendung," katanya.
Baca Juga: Begini Isi Tas Masa New Normal, Nomor 2 dan 8 Ada Unsur Otomotif