Tumpahan Minyak di Rusia Berisiko Cemarkan Samudera Arktika

BBC Suara.Com
Rabu, 10 Juni 2020 | 09:32 WIB
Tumpahan Minyak di Rusia Berisiko Cemarkan Samudera Arktika
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini merupakan danau yang indah dengan panjang 70 kilometer. Secara alami, menjadi tempat hidup yang baik untuk ikan dan biosfer," katanya seperti dilaporkan kantor berita Interfax.

"Saat ini sangat penting untuk mencegah (tumpahan minyak) masuk ke Sungai Pyasina, yang akan mengalir ke utara. Ini harusnya bisa dilakukan."

Tim pembersih telah mengangkut sebanyak 23.000 meter kubik tumpahan minyak, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti.

Pencemaran "akan memiliki dampak negatif terhadap air sebagai sumber kehidupan, pada hewan yang mungkin meminum air ini, terhadap tumbuhan yang tumbuh di tepian sungai," kata aktivis Greenpeace Rusia, Vasily Yablokov.

Baca Juga: Pameran Otomotif Ditunda Akibat Pandemi, Pergelaran Satu Ini Jalan Terus

Greenpeace menyandingkan peristiwa ini dengan petaka Exxon Valdez di Alaska pada 1989.

Jaksa penuntut telah memerintahkan pemeriksaan di "instalasi berbahaya" yang di bangun di atas lapisan tanah beku yang berada di bawah titik nol derajat celsius (permafrost).

Keterlambatan laporan peristiwa ini telah membuat Presiden Vladimir Putin dan Direktur Pembangkit Listrik, Vyacheslav Starostin, marah.

Komite Investigasi Rusia menyatakan kasus pencemaran lingkungan ini sebagai kasus kriminal, dan adanya dugaan kelalaian.

Apa itu permafrost?

Baca Juga: Begini Isi Tas Masa New Normal, Nomor 2 dan 8 Ada Unsur Otomotif

Istilah ini merujuk pada tanah yang membeku dengan suhu berada di titik nol derajat celsius secara berkelanjutan selama dua tahun atau lebih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI