Ilmuwan Sebut Obat Tradisional dari Trenggiling Dihapus

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 10 Juni 2020 | 07:45 WIB
Ilmuwan Sebut Obat Tradisional dari Trenggiling Dihapus
Ilustrasi Trenggiling. [AFP/Sam Yeh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Ilustrasi pengobatan China. [Shutterstock]
Ilustrasi pengobatan China. [Shutterstock]

Garis besar "The Chinese Pharmacopoeia" edisi 2020 dengan jelas menyatakan bahwa varietas liar akan ditarik dari Farmakope, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa trenggiling belum dimasukkan dalam Farmakope ini.

Wu Shibao, seorang profesor di Sekolah Ilmu Kehidupan Universitas Normal China Selatan, pernah mengatakan bahwa jumlah populasi trenggiling di China telah menurun sebanyak 90 persen sejak tahun 1970-an, dan bahkan lebih. Artinya, trenggiling jumlahnya sudah sangat jarang dan hanya satu langkah lagi dari kepunahan.

Wang Chengde, ketua kedua dan ketiga dari Akademi Kedokteran Tiongkok Cabang Rematologi Tiongkok, pernah menunjukkan bahwa dalam pengobatan rematik, ada banyak obat untuk meningkatkan sirkulasi darah, menghilangkan stasis darah, melembutkan dan mengeraskan, dan tidak perlu untuk gunakan tablet trenggiling.
Kalajengking, kelabang dan naga bumi sering digunakan. Saat ini, uji klinis telah membuktikan bahwa trotters dapat menggantikan trenggiling dalam carbuncle, anti-inflamasi, dan laktasi.

Baca Juga: Cara Mengganti Password Email di Gmail dan Yahoo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI