Penampakan Sinar Matahari Perisahan dari Stasiun Penelitian Antartika

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 09 Juni 2020 | 11:09 WIB
Penampakan Sinar Matahari Perisahan dari Stasiun Penelitian Antartika
Ilustrasi Matahari tenggelam. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ekspedisi di Antartika sekarang berada dalam apa yang dikenal sebagai "zona senja", setelah matahari terbenam di dekat stasiun penelitian pada Rabu (3/6/2020) adalah untuk terakhir kalinya selama beberapa minggu.

Program Antartika Australia membagikan sebuah video di Facebook pada hari Rabu lalu, tentang matahari terbenam pada 2 Juni di dekat stasiun penelitian Davis.

"Sinar matahari perpisahan!" pos tersebut dinyatakan.

Ekspedisi di stasiun penelitian Davis tidak akan melihat matahari terbit lagi sampai 10 Juli.

Baca Juga: Samsung Galaxy M11, Murah tapi Kurang Meriah

Pemimpin Stasiun Penelitian Davis, Simon Goninon, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa seluruh tim musim dingin yang terdiri dari 19 orang berkumpul melambaikan tangan ke matahari.

"Luar biasa berpikir kita tidak akan melihat matahari atau merasakan kehangatannya selama lebih dari lima minggu," kata Goninon dilansir laman New York Post, Selasa (9/6/2020).

"Kita akan memiliki sekitar tiga jam senja sehari, dengan matahari antara 0–6 derajat di bawah cakrawala, jadi agak mirip dengan sisi gelap bulan di sini sekarang."

Di stasiun penelitian Mawson, para pejabat mengatakan matahari terbit terakhir akan terjadi pada 13 Juni, dengan dua minggu sebelum matahari muncul kembali pada 29 Juni.

Penampakan Matahari tenggelam di pusat penelitian Antartika. [Facebook]
Penampakan Matahari tenggelam di pusat penelitian Antartika. [Facebook]

Para ekspedisi di stasiun penelitian Casey, para ekspedisi akan memiliki dua jam sinar matahari sehari ketika matahari meluncur di sepanjang cakrawala.

Baca Juga: Hotel Buat Transit Astronot sebelum ke Bulan Siap Diluncurkan 2023

Jeff Ayton, kepala petugas medis dari Unit Obat Kutub Divisi Antartika Australia, mengatakan kurangnya sinar matahari di Antartika pada musim dingin dapat mengganggu ritme sirkadian.

Dia mengatakan hal terbaik untuk memerangi yaitu mempertahankan rutinitas bekerja, makan, dan tidur selama periode kegelapan yang panjang itu.

“Tubuh kita dibuat untuk bekerja pada jam tubuh dan itu didorong oleh cahaya. Jika kita tidak memiliki cahaya, maka kita dapat mengalami kesulitan dalam menyinkronkan pola tidur/bangun kita, ”kata Ayton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI