Suara.com - Kejadian tak biasa dialami seorang dokter yang menemukan kabel pengisian daya atau charger di dalam kandung kemih seorang lelaki. berusia 30 tahun di Guwahati, India.
Walliul Islam, ahli bedah rumah sakit yang memeriksa pria tersebut, membagikan kisah yang dialaminya itu melalui akun Facebook miliknya, sembari mengunggah hasil x-ray yang memperlihatkan adanya kabel charger di dalam kandung kemih seorang pria.
Dr. Islam menuturkan, dirinya menerima pasien dengan keluhan sakit pada bagian perut bawah. Alangkah terkejutnya sang dokter ketika pasien mengatakan bahwa ia secara tidak sengaja menelan headphone ponsel.
Mulanya, hasil rontgen mengungkapkan adanya benda asing di daerah perut, tetapi tidak sesuai dengan hasil endoskopi yang mengarahkan objek asing lebih bawah lagi.
Baca Juga: Kabar Gembira, Ilmuwan China Bisa Perbaiki Telinga Caplang Tanpa Operasi
Oleh karena itu, dokter harus mengambil X-Ray tambahan di ruang operasi dan menemukan bahwa itu adalah kabel pengisian daya dan bukan headphone seperti yang dinyatakan oleh pasien.
Saat ini, rumah sakit India penuh dengan kasus Covid-19. Oleh karena itu, Dr. Islam harus mengoperasi pasien di rumah sakit swasta yang memprioritaskan layanan kanker dan ginekologis.
Beruntung, operasi pada pasien berjalan lancar dan dokter sudah mengeluarkan kabel charger tersebut. Kabel dapat dikeluarkan melalui uretra penis.
Meski begitu, Dr. Islam kecewa karena pasien tidak secara tepat menggambarkan kondisinya kepada dokter. Karena pasien berbohong tentang objek yang ditelannya, dokter harus bekerja ekstra karena harus memeriksa sistem pencernaan terlebih dahulu.
Setelah kejadian mengerikan itu, pasien baru berkata jujur bahwa ia memiliki kebiasaan memasukkan kabel dan barang-barang lainnya melalui penisnya sebagai bentuk kenikmatan seksual. Dr. Islam menyebut, kelainan seksual itu disebut masturbasi uretra.
"Ini adalah pertama kalinya saya menemukan kasus seperti itu dalam perjalanan karier saya sebagai dokter selama 25 tahun," terang sang dokter seperti dikutip dari Gizchina, Minggu (7/6/2020).
Baca Juga: Waspada! Aplikasi Android Berbahaya, Terdeteksi Sebanyak 29.000