Video Kampanye Trump Gunakan Gambar Curian, Dihapus Oleh Twitter

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 06 Juni 2020 | 18:25 WIB
Video Kampanye Trump Gunakan Gambar Curian, Dihapus Oleh Twitter
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam jumpa pers penanganan pandemi COVID-19 di Gedung Putih, Washington, 19 Mei 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Twitter pada Kamis (4/6/2020) menghapus video-video yang diunggah oleh akun-akun milik tim kampanye Presiden Amerika Serikat, Donald Trump karena menggunakan gambar curian alias melanggar hak cipta.

AS akan menggelar pemilihan umum pada November mendatang dan Trump diduga akan bertarung melawan Joe Bidden, kandidat paling berpeluang dari Partai Demokrat.

Video yang diunggah akun milik Team Trump dan Trump War Room itu berisi pidato Donald Trump untuk menghormati George Floyd, warga kulit hitam di Minneapolis yang dibunuh oleh polisi kulit putih baru-baru ini.

"Kami terus berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang lebih adil, tetapi itu berarti membangun bukan menghancurkan. Bergandeng tangan, bukan mengacungkan tinju. Berdiri dalam solidaritas, bukan menyerah pada kekerasan," tulis akun Team Trump dalam cuitan berisi video itu.

Baca Juga: Lancar Debat di Twitter Pakai Bahasa Inggris dengan Google Keyboard

Kematian Floyd memicu gelombang demonstrasi di hampir seluruh AS. Beberapa aksi protes, disertai dengan penjarahan. Trump sendiri berkali-kali mengancam akan bertindak keras terhadap demonstran dan mengatakan akan mengerahkan militer untuk memadamkan aksi protes.

Tetapi video berdurasi hampir 4 menit itu dihapus oleh Twitter. Media sosial yang dipimpin oleh Jack Dorsey itu mengaku menerima laporan pelanggaran hak cipta dari salah satu gambar di dalam video tersebut.

Laporan pelanggaran hak cipta itu sudah diperiksa oleh Lumen Database, kelompok peneliti dari Universitas Harvard. Lembaga ini dikontrak Twitter untuk memeriksa klaim hak cipta yang masuk ke media sosial tersebut. Dalam kasus video Trump ini, ditemukan bahwa memang ada pelanggaran terhadap hak cipta di sana.

Adapun tweet dari dua akun kampanye Trump itu, yang juga di-retweet oleh Trump serta puteranya, Donald Trump Jr, tidak dihapus. Tetapi videonya tak bisa diakses dan jika diklik akan muncul tulisan, "Media ini telah dimatikan karena adanya laporan dari pemilik hak cipta."

Menanggapi penghapusan video itu, Team Trump menuding Twitter telah melakukan sensor. Tudingan yang sama pernah diutarakan Trump ke Twitter saat tweet-nya yang mengancam akan menembak demonstran disembunyikan oleh Twitter.

Baca Juga: Donald Trump Geram Cuitannya Dilabeli Hoaks, Twitter Beri Penjelasan

Andrew Clark, seorang juru bicara tim kampanye Trump, mengatakan bahwa penghapusan video itu adalah contoh terbaru dari bagaimana "Twitter mengarang-ngarang aturan baru."

"Twitter selalu gagal menjelaskan mengapa aturan mereka yang diterapkan kepada kampanye Trump, tetapi tidak kepada yang lain. Menyensor pesan penting presiden berisi seruan persatuan di sekitar demo George Floy adalah puncak dari standar ganda ini," kata Clark.

Selama sekitar sepekan terakhir, ini adalah kali ketiga Twitter memberi sanksi pada Trump. Selain soal tweet berisi ancaman untuk menembak demonstran, Twitter juga melabeli sebuah tweet Trump soal cara pemungutan suara via pos sebagai hoaks beberapa watktu lalu. [Digital Trends]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI