Suara.com - Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada 6 juni mendatang dan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Sebelum mengamati peristiwa tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari Space.com, Kamis (4/6/2020), dan Vercalendario Info, berikut ini empat hal yang perlu diketahui sebelum melihat Gerhana Bulan Penumbra pada 6 Juni mendatang:
1. Pengertian Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan terjadi pada fase Bulan Purnama ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada di garis lurus. Hal itu akan menyebabkan bayangan Bumi tertutup Bulan dan menciptakan Gerhana pada Bulan.
Baca Juga: Gerbong Laptop Gaming Lenovo Segera Meluncur
Terdapat tiga jenis Gerhana Bulan, yaitu Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Penumbra.
Pada Gerhana Bulan Total, bagian dalam dan gelap pada bayangan Bumi yang disebut umbra akan menutupi permukaan Bulan. Dalam pengamatan dari Bumi, seluruh permukaan Bulan akan berada di tengah umbra Bumi.
Sedangkan dalam Gerhana Bulan Penumbra, hanya sebagian permukaan Bulan yang masuk ke dalam bayangan umbra Bumi. Dalam pandangan dari Bumi, ini akan membuat permukaan Bulan tampak "tergigit" sebagian.
Dalam gerhana Bulan Penumbra, Bulan tidak akan tertutupi bayangan umbra sama sekali dan hanya akan masuk bayangan luar Bumi atau disebut sebagai penumbra.
2. Waktu terjadinya gerhana
Baca Juga: Pereda Nyeri Bisa Jadi Obat Covid-19?
Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi mulai pukul 04.46 WIB di wilayah barat, 01.46 WITA di wilayah Indonesia tengah, dan 02.46 WIT di wilayah timur.
Fenomena ini akan berlangsung hingga 04.04 WIB untuk wilayah barat, 05.04 WITA di wilayah tengah, dan 06.04 WIT di wilayah timur.
Sementara, puncak Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada pukul 02.25 WIB di wilayah Indonesia barat, 03.25 WITA di wilayah tengah, dan 04.25 WIT di wilayah timur.
Selain di Indonesia, Gerhana Bulan ini juga dapat disaksikan di Afrika, Australia, wilayah Asia, dan pantai timur Amerika Selatan.
3. Mengamati dengan teleskop
Walau Gerhana Bulan Penumbra sebenarnya dapat diamati dengan mata telanjang, pengamat bisa menggunakan teleskop sebagai bantuan untuk melihat Bulan dengan lebih jelas. Dengan bantuan teleskop, pengamat akan dapat mengamati pergerakan bayangan Bumi ketika Gerhana terjadi.
Untuk pengamat pemula, disarankan menggunakan teleskop jenis refraktor. Teleskop jenis ini relatif lebih mudah digunakan sehingga tidak menyulitkan ketika melihat Gerhana Bulan nanti.
4. Tidak perlu kacamata Gerhana
Dikarenakan peristiwa gerhana kali ini merupakan Gerhana Bulan, pengamat tidak butuh menggunakan kacamata untuk melihat peristiwa tersebut terjadi.
Namun, berbeda dengan Gerhana Matahari, pengamat diwajibkan menggunakan kacamata berfilter khusus. Hal itu disebabkan karena cahaya Matahari sangat berbahaya jika ditatap langsung dan menyilaukan.
Kacamata tersebut berfungsi untuk meredupkan cahaya Matahari sehingga pengamat dapat melihat Gerhana Matahari dengan lebih jelas.