Pada 1950-an, diperkirakan ada 2.000 ungka Hainan yang hidup di hutan tropis Hainan.
Tetapi perburuan dan perusakan habitat dengan cepat membuat kondisi ungka Hainan semakin terancam.
Spesies ini berada di tebing kepunahan pada tahun 1970-an dengan kurang dari 10 individu tersisa pada sepetak kecil di hutan Bawangling.
Dikutip dari IFLScience, salah satu survei terbaru populasi pada tahun 2013 menemukan masih ada hanya 13 individu yang terbentuk dari dua kelompok pasangan.
Baca Juga: Pakar: Hubungan Manusia dan Hewan Lahirkan Wabah Penyakit Menular
Dilaporkan dalam jurnal Oryx, peneliti dan konservasionis dari Kadoorie Farm and Botanic Garden (KFBG) dan Hainan Wildlife Conservation and Management Bureau menemukan bahwa terdapat pasangan baru dari ungka Hainan.
Penemuan pasangan baru ungka Hainan sekitar 8 kilometer dari posisi aslinya menunjukkan bahwa mereka sedang memperluas wilayah.
"Penemuan pasangan baru dan lokasi mereka menunjukkan populasi ungka Hainan sekarang telah membentuk setidaknya lima kelompok keluarga yang berbeda. Ini penting untuk keragaman genetik sehingga jumlah mereka kini terdiri dari lebih dari 30 individu," kata pernyataan peneliti dari KFBG pada press release-nya.
Sekarang, dengan adanya pasangan baru ungka Hainan kelima, itu adalah jumlah kelompok keluarga terbesar untuk spesies dalam 40 tahun terakhir.
Baca Juga: Tragis! Konflik dengan Manusia, Ini 4 Hewan Asli Indonesia yang Telah Punah