Suara.com - Konservasionis di China mengumumkan kabar gembira karena ungka Hainan yang dikenal sebagai primata terlangka di dunia telah membentuk pasangan baru. Itu adalah kabar gembira mengingat kini mereka telah memperluas wilayah dan mulai memperbanyak diri.
Pembentukan pasangan dan lahirnya anak-anak dari ungka atau owa Hainan (Nomascus hainanus) diharapkan dapat membantu mereka dari jurang kepunahan.
Owa Hainan (Inggris: Hainan gibbon), adalah primata yang terancam punah karena keberadaan mereka semakin sedikit dengan habitat yang terbatas.
Hainan gibbon merupakan hewan endemik yang ditemukan di kantong kecil hutan pada pulau-pulau tropis Hainan di Laut China Selatan.
Baca Juga: Pakar: Hubungan Manusia dan Hewan Lahirkan Wabah Penyakit Menular
Hewan jantan memiliki mantel hitam legam sementara sang betina mempunyai bulu berwarna emas ketika dewasa.
Dokumen-dokumen sejarah dari abad ke-17 menunjukkan bahwa spesies itu pernah tersebar luas di banyak daratan China.
Pada waktu setelahnya, keberadaan ungka Hainan menjadi terbatas pada hutan dataran rendah di Pulau Hainan.
Deforestasi dan penebangan hutan, mendorong spesies hewan ini ke ketinggian yang lebih tinggi di mana makanan semakin langka dengan kondisi kurang menguntungkan.
IUCN Redlist memasukkan ungka Hainan sebagai spesies yang Terancam Punah atau Critically Endangered.
Baca Juga: Tragis! Konflik dengan Manusia, Ini 4 Hewan Asli Indonesia yang Telah Punah
Ungka atau sering disebut juga sebagai wak-wak di Indonesia merupakan keluarga kera yang terbagi menjadi empat genus berdasarkan jumlah kromosom diploid mereka yaitu Hylobates (44), Hoolock (38), Nomascus (52), dan Symphalangus atau siamang hitam (50).