Innalillahi, Dokter Terinfeksi Covid-19 dan Kulitnya Menghitam Meninggal

Rabu, 03 Juni 2020 | 11:34 WIB
Innalillahi, Dokter Terinfeksi Covid-19 dan Kulitnya Menghitam Meninggal
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang dokter asal China yang kulitnya berubah menjadi hitam setelah terinfeksi virus Corona (Covid-19), dilaporkan meninggal dunia.

Menurut situs web berita China The Paper, Dr Hu Weifeng yang tertular virus pada Januari lalu, meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Wuhan setelah berjuang untuk hidup selama hampir lima bulan.

Dokter berusia 42 tahun itu telah dirawat di unit perawatan intensif selama lebih dari satu bulan sebelum kehilangan nyawanya karena komplikasi yang disebabkan oleh virus Corona.

Dr Hu yang merupakan seorang ahli urologi adalah rekan dari mendiang Li Wenliang, orang yang melapor Covid-19 dan ditegur polisi karena menyuarakan peringatan tentang adanya virus dan kemudian meninggal karena Covid-19.

Baca Juga: Belang Terbakar Matahari, Penampakan Tangan Warganet Ini Bikin Kaget

Keduanya bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan. Sebanyak lima pekerja medis telah meninggal dunia karena virus Corona di rumah sakit itu. Pihak rumah sakit saat ini belum memberikan pernyataan tentang kematian Dr Hu.

Seorang juru bicara sebelumnya mengatakan warna kulit Dr Hu yang abnormal disebabkan oleh antibiotik yang diterimanya selama perawatan. Salah satu rekan Dr Hu, yaitu Dr Yi Fan yang kulitnya juga menjadi hitam karena Covid-19 telah pulih sepenuhnya setelah terinfeksi pada saat yang sama dengan Dr Hu.

Profesor Duan Jun, Wakil Direktur Departemen Pengobatan Perawatan Kritis di Rumah Sakit Persahabatan China-Jepang mengatakan tim medis telah memberi Dr Yi dan Dr Hu antibiotik Polymyxin B selama perawatan.

"Obat itu telah menyebabkan hiper-pigmentasi di tubuh keduanya, tetapi kondisinya akan perlahan-lahan menghilang ketika mereka pulih," ucap Profesor Duan Jun, seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (3/6/2020).

Sebelumnya, para dokter berpikir bahwa warna kulit keduanya yang abnormal disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon setelah virus merusak hati mereka.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Buka Suara ke Karyawan Facebook soal Postingan Trump

Dr Yi dan Dr Hu didiagnosis pada 18 Januari. Keduanya dibawa ke Rumah Sakit Paru Wuhan dan kemudian dipindahkan ke cabang Zhongfa Xincheng Rumah Sakit Tongji.

REKOMENDASI

TERKINI