Aplikasi Anti-aplikasi China Mendadak Populer di India dan Australia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 03 Juni 2020 | 06:45 WIB
Aplikasi Anti-aplikasi China Mendadak Populer di India dan Australia
Seorang model India sedang mempromosikan ponsel Redmi Y3 buatan produsen ponsel Tiongkok, Xiaomi. (Mi India)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aplikasi Remove China Apps, yang bertujuan untuk mendeteksi aplikasi-aplikasi buatan developer Tiongkok mendadak populer di Australia dan India - sesuatu yang ironis karena di India merek ponsel yang paling laris adalah dari China.

Dikembangkan oleh OneTouch AppLabs, sebuah startup India, aplikasi Remove China Apps sudah diunduh lebih dari 1 juta kali hanya dalam 10 hari setelah diluncurkan. Popularitas aplikasi itu memuncak ketika hubungan antara India dan China memang sedang memanas karena bentrokan di perbatasan dua negara.

Sebagian besar unduhan, menurut platform pemantau aplikasi App Annie, memang berasal dari India. Tetapi aplikasi itu sudah mulai populer di Australia.

Cara menggunakan aplikasi itu mudah saja: pengguna cukup mengklik Scan dan ia akan mencari semua aplikasi di ponsel yang dibuat oleh developer China. Keputusan untuk meng-unsinstall tetap berada di tangan pengguna ponsel.

Baca Juga: Viral! Video TikTok Berhasil Pertemukan Ayah dan Anak yang Lama Berpisah

Uniknya sentimen terhadap aplikasi buatan China itu terbalik dengan nafsu untuk membeli ponsel bermerek China. Di triwulan pertama 2020, pasar ponsel India dikuasai merek-merek China seperti Xiaomi, Vivo, Realme, dan Oppo. Satu-satunya merek dari luar Tiongkok yang populer di India adalah Samsung.

Faktanya aplikasi-aplikasi populer di India juga rata-rata dibuat developer Tiongkok, termasuk di antaranya TikTok. Belum lagi, sebagian besar dari aplikasi populer tersebut belum memiliki pengganti yang dibuat oleh orang India sendiri.

TechCrunch juga membeberkan bahwa perusahaan di balik aplikasi Remove China Apps juga tidak jelas. Website perusahaan masih menggunakan layanan WordPress dan tidak dijelaskan apa yang mereka maksud atau kriteria yang digunakan untuk menentukan "aplikasi buatan China".

OneTouch AppLabs sendiri belum memberikan penjelasan soal aplikasi anti-aplikasi China-nya tersebut.

Baca Juga: Rasisme di Minneapolis, Publik TikTok Gaungkan 'This is America'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI