Suara.com - Pandemi Covid-19 berbuah manis bagi platform panggilan video Zoom karena mendapatkan lonjakan pengguna yang sangat besar. Zoom pun menjadi salah satu aplikasi panggilan video terpopuler saat ini.
Di sisi lain, popularitas tersebut juga berimbas pada pengawasan ketat dari banyak pihak, terutama mengenai masalah privasi dan keamanan data para penggunanya.
Terkait masalah ini, perusahaan telah meningkatkannya dengan melakukan update Zoom 5.0. Bahkan, startup besutan Eric Yuan ini telah mengakuisisi perusahaan yang membantu mereka untuk meningkatkan layanan enkripsi.
Menurut laporan Ubergizmo, Selasa (2/6/2020), Zoom juga berencana memperkenalkan fitur enkripsi yang lebih kuat lagi. Sayangnya, hanya untuk pelanggan berbayar.
Baca Juga: Ponsel Premium, Ini Beda Vivo X50, X50 Pro dan X50 Pro+
Meskipun hal ini diprediksi bakal menuai protes dari pengguna yang mengandalkan layanan gratis, beberapa pihak percaya bahwa kebijakan ini mungkin hal yang benar untuk dilakukan.
Jon Callas dari American Civil Liberties Union mengatakan, menjadikan fitur keamanan sebagai bagian dari layanan berbayarnya dapat memungkinkan Zoom untuk mencegah oknum untuk melakukan spam atau kegiatan jahat lainnya.
Sebagai perusahaan baru, Callas menilai bahwa keputusan ini juga dinilai wajar untuk memperkuat finansial perusahaan agar bisa melebarkan sayap bisnisnya. Langkah ini juga sudah diambil oleh beberapa perusahaan teknologi, seperti Facebook dan Google.