Suara.com - Seorang lelaki di California, Amerika Serikat, mengaku bahwa Samsung Galaxy A20e miliknya mengeluarkan percikan api dan terbakar.
Kenji Yanase, pemilik Samsung Galaxy A20e yang terbakar, membagikan video yang menampilkan kondisi ponselnya setelah meledak. Kerusakan pada perangkat juga mirip dengan Note 7 yang juga dilaporkan mudah meledak pada 2016 lalu.
"Layarnya mati jadi aku membuka bagian belakang dan mulai melihatnya. Aku memegangnya ketika baterai mulai menyala, seperti kembang api atau sesuatu yang memercikan api," kata Yanase seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (2/6/2020).
Video Samsung Galaxy A20e terbakar menjadi viral dan membuat perusahaan asal Korea Selatan langsung merilis pernyataan publik yang membahas insiden itu.
Baca Juga: Dua Gerhana, Ini Fenomena Langit di Indonesia Sepanjang Juni 2020
"Samsung berdiri dengan mengedepankan kualitas dan keamanan ponsel seri Galaxy A di AS. Kami telah menghubungi Yanase untuk mengambil perangkat (yang terbakar) dan mempelajari lebih lanjut tentang apa yang sudah terjadi," demikian pernyataan resmi Samsung.
Sementara itu, Yanase menjelaskan kronologi ketika ponsel miliknya terbakar. Sambil memegang telepon, layar menjadi kosong, ia lantas mengeluarkan baterai dan mulai menyala, yang berubah menjadi api.
"Aku takut, jadi aku menaruhnya di panci dari dapur dan melemparkan air dari mangkuk anjing ke atasnya. Itu tidak berhenti terbakar, jadi aku mengambil telepon di luar panci. Itu masih menyala," jelasnya.
"Itu sangat menakutkan, seluruh rumahku dipenuhi asap hitam dan baunya sangat beracun. Aku menutupinya dengan tutup karena aku tidak ingin menyalakan api atau semacamnya ... dan akhirnya mematikannya," lanjut Yanase.
Kenji meyakini, penyebab Samsung Galaxy A20e terbakar berasal dari baterai ponsel, karena ia mencatat motherboard tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Baca Juga: Studi Terbaru Ungkap Simulasi Hantaman Asteroid Penghancur Dinosaurus
Setelah insiden tersebut, ia langsung menghubungi Samsung dan keluhannya dengan sigap ditanggapi dengan serius oleh perwakilan perusahaan.
Meski demikian, Yanase mengaku trauma dengan kejadian ini dan kapok menggunakan ponsel buatan Samsung.
"Aku tidak akan pernah memiliki Samsung lagi dalam hidupku. Saya khawatir karena ini adalah ponsel yang populer dan bisa melukai banyak orang," pungkasnya.