Rusia Heran, Amerika Kok Girang SpaceX Sukses Bawa Astronot ke Antariksa

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 01 Juni 2020 | 18:41 WIB
Rusia Heran, Amerika Kok Girang SpaceX Sukses Bawa Astronot ke Antariksa
Roket Falcon 9 dari SpaceX yang membawa kapsul Crew Dragon dan dua astronot AS, meluncur dari Florida pada 30 Mei 2020. [AFP/Gregg Newton]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memang memonopoli perjalanan ke ISS karena ia adalah satu-satunya negara yang bisa membawa astronot ke dan dari stasiun antariksa tersebut berbekal kapsul Soyuz. Satu kursi di Soyuz, harganya sekitar 80 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,1 triliun.

Amerika sendiri, sejak program pesawat ulang-alik berakhir di 2011, selalu mengandalkan roket dan kapsul Rusia untuk pergi dan pulang dari ISS. Kini, Amerika sudah punya SpaceX.

Roket Rusia, yang membawa kapsul Soyuz MS-16 berisi astronot Amerika Serikat dan dua kosmonot Rusia, meluncur pada 9 April 2020. [AFP/Roscosmos]
Roket Rusia, yang membawa kapsul Soyuz MS-16 berisi astronot Amerika Serikat dan dua kosmonot Rusia, meluncur pada 9 April 2020. [AFP/Roscosmos]

Roscosmos sendiri menilai bahwa Amerika masih akan membutuhkan Rusia.

"Penting untuk memiliki setidaknya dua kemungkinan agar bisa sampai ke ISS. Karena kita tidak akan pernah tahu...," kata Ustimenko.

Baca Juga: SpaceX Sukses Antarkan Dua Astronot NASA ke ISS

Program luar angkasa Rusia sendiri adalah yang pertama yang mengirim manusia ke luar angkasa pada 1961. Rusia, atau lebih tepatnya Uni Soviet, juga menjadi yang pertama yang mengirim satelit ke orbit pada 1965.

Tetapi sejak Uni Soviet runtuh pada 1991, program antariksa Rusia mengalami kemunduran akibat korupsi, skandal, dan beberapa pesawat antariksa serta satelit mahal dalam tahun-tahun terakhir ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI