Dengan melelehkan dan mendinginkan cokelat, kristalnya dapat memecah dan kemudian membentuk kembali menjadi struktur yang mengoptimalkan kehalusan dan kemilau.
Kemudian Kamkar menempatkan cokelat di ruang hampa udara untuk menghentikan pembentukan gelembung udara (meskipun ia menjelaskan bahwa ini mungkin bukan langkah yang harus diperlukan).
Sejauh ini, tidak ada pelangi, tetapi di sinilah fisika masuk.
Kamkar memotong dengan laser sebuah cetakan jamur 3D dengan pola gelombang gigi gergaji mikroskopis.
Pola itu akan tercetak pada permukaan cokelat saat dituangkan ke dalam.

Bukan bentuk jamur yang menghasilkan kilauan, melainkan permukaan cokelat berlekuk yang notabene adalah kisi difraksi.
Dikutip dari IFLScience, ketika cahaya putih mencapai batas yang sama ukurannya dengan panjang gelombang (dengan urutan seratus nanometer), warna-warna komponen akan menyebar (berdifraksi) pada sudut yang berbeda.
Jika beberapa batas seperti ini diberi jarak yang sama pada suatu objek (kisi difraksi), maka jalur cahaya yang mengalami difraksi akan secara konstruktif saling mengganggu.
Baca Juga: Dikira Pisang Goreng, Netizen Ini Taburi Keju dan Cokelat di Atas Baceman