Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature itu, para peneliti menggunakan ledakan radio cepat sebagai stasiun penimbangan kosmik.
"Radiasi dari gelombang radio cepat disebarkan oleh materi yang hilang dengan cara yang sama seperti Anda melihat warna-warna sinar matahari yang dipisahkan dalam sebuah prisma," ungkap Macquart.
Dengan menggunakan cara yang sama, Macquart pun optimis bisa mengungkap sisi lain dari alam semesta lainnya yang saat ini masih diselimuti misteri.
"Kita sekarang bisa mengukur jarak ke ledakan radio yang cukup cepat untuk menentukan kepadatan alam semesta," tandasnya.
Baca Juga: Targetkan Vlogger, Sony Perkenalkan Kamera Pocket ZV-1