Pesawat luar angkasa yang dirancang untuk membawa astronot harus melalui sebuah proses untuk memastikan keamanan operasinya.
Peluncuran ini pada dasarnya tahap akhir dalam proses validasi tersebut. Begitu mengorbit, Behnken dan Hurley akan menguji sistem kendali lingkungan, layar-layar, kendali, dan pendorong manuver Kru Naga.
Mereka akan memonitor sistem pengaitan otonom saat mendekati stasiun luar angkasa, di mana mereka akan menjadi anggota kru ISS.
Di pos orbit, mereka akan lanjut menguji Kru Naga dan melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan ISS. Saat sudah waktunya pulang ke Bumi, Kru Naga akan turun dengan parasut ke Samudera Atlantik. Kapsul dan kru kemudian akan dijemput kapal bernama Go Navigator.
Baca Juga: Aku Tak Bisa Bernapas, Kalimat Terakhir George Floyd Picu Aksi Anti Rasis
Bagaimana jika ada sesuatu yang salah saat peluncuran?
Kru Naga memiliki sistem pemutusan yang dirancang untuk menyelamatkan nyawa krunya dalam keadaan darurat.
Jika ada masalah saat keberangkatan, seperti mesin roket mati, Kru Naga akan mengaktifkan mesin untuk mendorong pesawat dan penumpangnya keluar dari roket. Kapsul lalu akan turun ke bawah dengan aman. SpaceX sukses melakukan uji coba sistem pemutusan itu pada 19 Januari 2020.
Bagaimana dengan pakaian yang dikenakan astronot?
Setelan penerbangan yang akan dipakai Behnken dan Hurley akan terlihat sangat berbeda dibanding desain sebelumnya.
Baca Juga: Kerusuhan Minneapolis,Kata Terakhir George Floyd: Saya tak bisa bernapas
Tak seperti setelan astronot tradisional yang besar dan berwarna seperti labu, dengan helm bundar yang populer di masa pesawat ulang alik, pakaian SpaceX lebih ramping, berwarna putih, dan dijahit satu badan, dilengkapi helm mulus yang dibuat oleh mesin cetak 3D. Setiap pakaian disesuaikan dengan astronaut masing-masing.