Donald Trump Ngamuk Perkara Cuitannya Ditandai, Ini Kata Bos Twitter

Jum'at, 29 Mei 2020 | 16:44 WIB
Donald Trump Ngamuk Perkara Cuitannya Ditandai, Ini Kata Bos Twitter
Presiden AS Donald Trump berbicara dalam jumpa pers penanganan pandemi COVID-19 di Gedung Putih, Washington, 19 Mei 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belum lama ini Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendapat sorotan usai cuitannya dilabeli oeh Twitter dan dianggap menyesatkan. Hal ini lantas memicu amukan Donald Trump dan mengancam akan menghapus media sosial.

Mendengar hal tersebut, bos Twitter Jack Dorsey tak terima dan menjelaskan secara rinci mengenai label cek fakta yang disematkan pada tweet Donald Trump di Twitter.

Dalam akun Twitter pribadinya @jack menjelaskan bahwa dengan tegas dirinya menyebutkan ini adalah tanggung jawabnya dalam situasi ini ia menekankan agar tak menekan karyawan Twitter lainnya.

Pada utas yang dibuatnya, Jack Dorsey menjelaskan bahwa ''Tujuannya adalah menhubungkan titil pernyataan yang bertentangan dan informasi menuju pada perselisihan, sehingga orang dapat menilai sendiri'' tulisnya di Twitter.

Baca Juga: Diterkam Singa, Perempuan Muda Kritis dengan Luka di Kepala dan Leher

Jack Dorsey juga mengatakan bahwa transparansi yang dilakukan Twitter sangat penting, sehingga orang dapat dengan jelas melihat alasan di balik tindakan yang dilakukan pihak Twitter.

Sebelumnya, Donald Trump diketahui mencuitkan yang membuat tweet yang diunggahnya pada hari Selasa (26/5/2020) tersebut dilabeli cek fakta oleh Twitter.

Cuitan Donald Trump dilabeli Twitter. (Twitter/@realDonaldTrump)
Cuitan Donald Trump dilabeli Twitter. (Twitter/@realDonaldTrump)

Hal ini dilakukan Twitter, karena cuitannya dianggap menyebarkan informasi yang menyesatkan.

Saat dilabeli dengan cek fakta, Donald Trump murka dan mengatakan ''Twitter benar-benar melumpuhkan kebebasan berpendapat, dan saya sebagai Presiden, tidak akan membiarkan itu terjadi'' tulisnya dalam media sosial Twitter.

Dilansir dari laman The Verge, menurut juru bicara Twitter, tweet itu berisi informasi yang menyesatkan mengenai proses pemungutan suara dan telah dilabeli untuk memberikann konteks tambahan di sekitar surat suara.

Baca Juga: Bilik Covid-19 di Tanah Abang Kini Sepi, Tak Ada Warga Jalani Isolasi

Tautan yang dilampirkan dalam cuitan Donald Trump juga mengarah ke fakta mengenai surat suara, tautan tersebut juga mengarah ke kumpulan tweet dan artikel berita yang membantah pernyataan presiden Amerika Serikat tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI