Suara.com - Niantic Labs akan menambahkan fitur Augmented Reality (AR) baru ke Pokemon Go bulan depan, untuk membuat makhluk virtual terlihat lebih realistis.
Fitur baru ini akan membiarkan benda-benda dunia nyata mengaburkan bagian-bagian dari monster saku atau membiarkannya bersembunyi sepenuhnya, di balik perlengkapan lingkungan seperti pohon atau furnitur.
Niantic menyebutnya sebagai fitur "reality blending" dan ini didasarkan pada teknik AR yang dikenal sebagai oklusi, yang menggunakan campuran fitur perangkat keras dan perangkat lunak pada smartphone mutakhir untuk memetakan lingkungan dan memahami bentuk serta kedalaman benda-benda di dunia nyata.
"Pokemon akan dapat bersembunyi di balik objek nyata atau terhalang oleh pohon atau meja, seperti Pokemon yang muncul di dunia fisik. Seiring pertumbuhan Pokemon selama bertahun-tahun, pelatih dapat memotret, berjalan, dan bermain dengan Pokemon buddy mereka. Fitur baru ini membuat mereka semakin dekat dengan kenyataan," kata Kjell Bronder, Manajer Produk Niantic, dalam sebuah unggahan blog.
Baca Juga: Permukaan Air Laut Cepat Memanas dan Berbahaya pada Spesies di Laut Dalam
Niantic pertama kali memperagakan teknologi oklusi hampir dua tahun lalu dengan sebuah video yang menampilkan Pikachu dengan ukuran aslinya di ruang publik yang penuh dengan pejalan kaki, tanaman, dan bangku.
Teknik itu didapat melalui akuisisi strategis AR dan perusahaan kecerdasan buatan Escher Reality, Matrix Mill, dan Sensible Object.
Selain fitur "reality blending", Niantic juga memberikan Pokemon Go kemampuan untuk berkontribusi pada crowdsourced 3D mapping project. Pemain Pokemon Go akan dapat melakukan "Pemindaian PokeStop" untuk berkontribusi membangun peta 3D PokeStop dan Gyms favorit mereka dengan berjalan-jalan di tempat umum.
"Teknik seperti mengaburkan objek yang berpotensi dikenali seperti wajah atau plat nomor secara otomatis diterapkan. Niantic tidak mengumpulkan atau menyimpan data pribadi apapun sehubungan dengan informasi ini dan tidak terikat dengan akun pemain tertentu," jelas Bronder, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (28/5/2020).
Fitur ini akan dibatasi untuk pelatih (trainers) yang berada di level maksimal 40 dan akan tersedia secara lebih luas ke pemain level bawah.
Baca Juga: Ssst, Ada Bocoran Dua Ponsel Murah Terbaru Samsung
Namun, di masa pandemi virus Corona (Covid-19) ini, game AR yang besar ini akan sulit dimainkan. Niantic telah mengambil beberapa langkah untuk memastikan permainannya dapat dimainkan dengan aman dari rumah. Perusahaan telah menyusun rencana kembali pada Maret lalu untuk terus memperbarui permainannya selama pandemi.