Suara.com - Saat berjualan suatu produk secara online, umumnya penjual harus mengunggah gambar dan keterangan produk tersebut untuk meyakinkan pembeli. Belakangan beredar, interaksi lucu antara seorang penjual strawberry dengan seorang warganet yang salah paham dengan keterangan produk yang dijual.
Dibagikan oleh akun Twitter @snmala11 pada 25 Mei, pemilik akun mengunggah gambar berupa tangkapan layar dari akun Facebook yang menjual strawberry ke grup bernama Pangalengan.
Penjual tersebut mengunggah gambar beberapa buah strawberry yang berada di dalam wadah plastik dengan keterangan yang berbunyi, "Ready mangga yang mau siap antar". Namun keterangan tersebut membuat seorang warganet dengan akun Facebook Kirana Azzhara salah paham.
Ia bertanya tentang kata "mangga" dalam keterangan yang ditulis penjual, sementara gambar yang diunggah adalah buah strawberry. Warganet itu mengira bahwa kata "mangga" tersebut merujuk pada nama buah, padahal sebenarnya kata "mangga" yang dimaksud adalah bahasa Sunda yang memiliki arti "silakan".
Baca Juga: WHO Peringatkan, Negara dengan Kasus Menurun Waspada Puncak Kedua Covid-19
"Tapi ini kan strawberry teh," tulis warganet dalam kolom komentar unggahan penjual tersebut.
"Muhun teh," jawab penjual.
"Kok katanya mangga," tanya warganet itu lagi.
"Kan mangga yang mau," balas penjual tersebut.
"Maksutnya teh. Itu kan buah strawberry kok teteh bilang mangga," jawab warganet yang masih tidak mengerti.
Baca Juga: Sony Tambahkan Soundtrack AI di PS5, Bisa Sesuaikan Gaya dan Emosi Pemain
Unggahan itu pun mendapat perhatian warganet karena dinilai menghibur.
"Ketika orang Sunda jualan buah," tulis pemilik akun @snmala11 dalam kolom keterangan.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 10 ribu kali oleh sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Nggak kelar-kelar ini mah," tulis akun @daleakbar.
"Aku sebagai orang Jogja yang baru aja tinggal di tanah Sunda, bingung... di sini gedang adalah pepaya, sedangkan di Jogja yang namanya gedang adalah pisang. So, waktu ada orang jual gedang, buru-buru datengin. Heran, kok nggak ada pisangnya... adanya pepaya doang," ungkap @Ririnatrala.
"Dari sini kita belajar, jangan campur-campurin bahasa. Kalau ngomong bahasa Indonesia, ya bahasa Indonesia. Ngomong bahasa Sunda, ya bahasa Sunda wkwk," komentar @nonglinong.
"Gini kalau bahasa Inggris Sunda Indonesia dicampur aduk," tambah @RumahSakti.
"Ya Allah gini aja ngakak," cuit @kembangdesa.