Suara.com - Apakah kamu merasa suhu panas beberapa hari terakhir? Badan terasa gerah dan terus berkeringat? Jangan khawati, itu bukan cuma kamu, karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setidaknya 5 hari terakhir suhu di Tanah Air berada di kisaran 34 - 36 derajat Celcius.
BMKG, dalam keterangannya Rabu (27/5/2020), menjelaskan bahwa cuaca yang lebih panas itu disebabkan karena Indonesia kini sedang memasuki musim kemarau.
"Fenomena udara gerah sebenarnya adalah fenomena biasa pasa saat memasuki musim kemarau. Untuk Jabodetabek, periode April-Mei adalah bulan-bulan di mana suhu udara secara statistik berdasarkan data historis memang cukup tinggi, selain periode Oktober-November," beber BMKG.
Beberapa suhu di atas 36 derajat Celcius tercatat di Sentani, Papua. Di Tanjung Perak, Surabaya suhu juga sempat naik ke 35 derajat Celcius.
Baca Juga: India Dihantam Gelombang Panas, Suhu Delhi Capai 47 Derajat Celcius
Sementara di Jabodetabek suhu maksimum tertinggi terjadi di Bandara Soekarno/Hatta dan Kemayoran (35 derajat Celcius), Tanjung Priok (34,8 derajat Celcius), dan Ciputat (34,7 derajat Celcius). BMKG mengungkapkan bahwa pada musim kemarau suhu udara maksimum di Jakarta memang berkisar antara 32 - 36 derajat Celcius.
"Udara panas gerah juga lebih terasa bila hari menelang hujan, karena udara lembap melepas panas laten dan panas sensibel yang menambah panasnya udara akibat pemanasan permukaan (Bumi) oleh radiasi matahari," imbuh BMKG.
Hingga pertengahan Mei 2020, sebanyak 35 persen wilayah zona musim Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Di antaranya adalah NTT dan NTB; sebagian Jawa Timur bagian selatan; sebagian Jawa Tengah bagian utara dan timur; sebagian Jawa Barat bagian utara dan timur; dan sebagian Papua serta Maluku.