Suara.com - Para ilmuwan Inggris telah mengembangkan inhaler virus corona (Covid-19) yang dapat membantu memerangi virus segera setelah gejala awal muncul.
Para peneliti dari University of Southampton telah mengirim 120 inhaler ke pasien Covid-19 untuk uji coba.
Teknologi baru yang menjanjikan menggunakan obat eksperimental yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang memiliki kode SNG001. Ini mengandung protein bernama interferon beta, yang diproduksi tubuh setiap kali terkena infeksi virus.
Inhaler sudah digunakan dalam pengobatan multiple sclerosis, dan sebelumnya telah menunjukkan hasil positif dalam mengurangi gejala Covid-19 dalam uji coba Hong Kong ketika dikombinasikan dengan obat lain, dilansir laman The Sun mengutip ABC, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Sadis, Seorang Ayah Digorok Anaknya Saat Sedang Ngobrol di Zoom
Ketika obat ini dihirup, ia dapat dikirim langsung ke paru-paru dan membantu menekan efek virus.
Para ilmuwan sekarang berharap ini akan mencegah pasien memasuki "fase mematikan" dari Covid-19 yang cenderung muncul pada hari ke sepuluh setelah pertama kali menunjukkan gejala.
Jika percobaan berhasil, perusahaan yang berbasis di Southampton Synairgen, berharap meluncurkan "jutaan dosis" akhir tahun ini yang dapat melawan pandemi.
Sementara tim di belakang inhaler akan segera menyelesaikan uji coba rumah sakit yang melibatkan 100 pasien, dengan hasil yang akan diterbitkan pada Juli mendatang. Mereka berpendapat bahwa tes baru adalah kunci untuk menentukan efisiensi perawatan.
"Kami membutuhkan pengobatan Covid-19 yang dapat diberikan kepada pasien pada awal perjalanan penyakit untuk mencegah perkembangan menjadi gejala parah," ujar Pemimpin studi Profesor Nick Francis kutip The Sun dari Daily Mail.
Baca Juga: Rp 1 Jutaan Saja, 5 Rekomendasi HP Gaming Murah Terbaik Mei 2020
Para pasien yang memiliki kasus Covid-19 yang parah cenderung mengembangkan gejala serius, seperti masalah pernapasan dan pneumonia pada minggu kedua setelah tertular virus.