Suara.com - Para ilmuwan membantah berita-berita yang menyebutkan bahwa badan antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menemukan bukti-bukti akan adanya dunia paralel dengan waktu berjalan mundur.
Berita-berita itu mengacu pada sebuah artikel yang tayang di New Scientist pada 8 April lalu dan berjudul We may have spotted a parallel universe going backwards in time.
Artikel itu mengulas sebuah eksperimen di Antartika yang digelar oleh NASA menggunakan sebuah perangkat bernama Antarctic Impulsive Transient Antenna atau ANITA.
ANITA memiliki antena-antena radio yang terhubung dengan sebuah balon helium yang terbang di atas Antartika. Balon itu terbang di ketinggian 37.000 meter, sekitar 4 kali lebih tinggi dari pesawat penumpang.
Baca Juga: Krisis Iklim Ubah Salju Antartika Menjadi Hijau
Di ketinggian itu, antena-antena radio tadi mendengarkan kosmos dan mendeteksi partikel-partikel berenergi tinggi yang dikenal dengan nama neutrinos.
Neutrinos tidak membahayakan manusia dan bisa menembus objek keras apa pun, termasuk tubuh manusia. Diperkirakan, sekitar 100 triliun neutrinos menembus tubuh manusia setiap detiknya.
Jika bertabrakan dengan atom lain, maka neutrinos akan menghasilkan partikel kedua yang bisa dideteksi dan teliti, sehingga kita bisa mengetahui dari mana asal neutrinos yang memasuki Bumi tersebut.
ANITA bertugas mendeteksi neutron yang masuk ke Bumi dari luar angkasa dan bertabrakan dengan materi lain di Antartika. Tetapi selama beberapa tahun ANITA telah mendeteksi sejumlah peristiwa aneh: alih-alih datang dari luar angkasa, neutrinos yang terdeteksi malah berasal dari Bumi.
Fenomena ini tak bisa dipahami oleh para ilmuwan. Belum ada penjelasan masuk akal dalam fisika terkait fenomena ini.
Baca Juga: Pengalaman Diisolasi Virus Corona di Antartika: Terisolasi dalam Isolasi
"Temuan ANITA ini telah diketahui dan dibahas sejak 2016," kata Ron Ekers, ilmuwan dari CSIRO, badan ilmu pengetahuan Australia, "Setelah 4 tahun, belum ada penjelasan yang masuk akal, jadi ini sangat membuat frustrasi mereka yang terlibat di dalamnya."