Suara.com - Insitut Virologi Wuhan, laboratorium yang dituding para pendukung teori konspirasi sebagai biang wabah Covid-19, mengatakan mereka memiliki tiga strain virus corona dari kelelawar. Tapi tidak satu pun dari virus itu yang cocok dengan virus corona pemicu wabah Covid-19.
Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan dan telah menewaskan 340.000an orang di dunia, diyakini disebabkan oleh virus corona yang berinang pada kelelawar dan melompat ke manusia lewat mamalia perantara.
Kepada stasiun televisi China, CGTN, Direktur Institut Virologi Wuhan mngatakan bahwa tudingan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bahwa virus corona pemicu Covid-19 berasal dari fasilitas laboratorium Wuhan adalah karangan belaka.
Dalam wawancara yang direkam 13 Mei dan ditayangkan pada 23 Mei Wang Yanyi, direktur laboratorium tersebut telah "mengisolasi dan memperoleh beberapa virus corona dari kelelawar."
Baca Juga: Gaza Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
"Saat ini kami memiliki tiga strain virus... Tetapi kemiripan mereka dengan SARS-Cov-2 hanya mencapai 79,8 persen," kata dia, mengacu pada virus corona penyebab Covid-19.
Salah satu peneliti di laboratorium itu, Profesor Shi Zhengli, bahkan dikenal karena berjasa meneliti virus corona yang memicu wabah SARS pada 2004 lalu.
"Kami tahu bahwa seluruh genom SARS-Cov-2 hanya 80 persen sama dengan SARS. Jelas sangat berbeda," sambung Wang, "Jadi penelitian Profesor Shi dulu tak begitu tertarik pada virus-virus yang tidak mirip dengan SARS."
Nama laboratorium di Wuhan dan Profesor Shi Zhengli sebenarnya sudah jadi pergunjingan di lingkungan para penggemar teori konspirasi sejak Februari. Bahkan Profesor Shi dijuluki sebagai "Ibu Para Iblis" oleh para penggila teori konspirasi di internet.
Belakangan Trump dan para kaki tangannya ikut menelan gosip dari para pendukung teori konspirasi itu dan mengatakan bahwa Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan.
Baca Juga: WHO: Covid-19 Pilih Jalur Berbeda di Afrika
Sementara para ilmuwan di dunia, termasuk organisasi kesehatan dunia (WHO), mengatakan tidak ada bukti sama sekali bahwa virus corona SARS-Cov-2 berasal dari laboratorium di Wuhan atau laboratorium di mana pun di dunia. [CNA)]