Kominfo Pantau Kualitas Telekomunikasi, Sambut Lebaran dan New Normal

Jum'at, 22 Mei 2020 | 22:53 WIB
Kominfo Pantau Kualitas Telekomunikasi, Sambut Lebaran dan New Normal
Menkominfo Johnny G Plate menjalani pemeriksaan tes corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Minggu (15/3/2020). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan kegiatan monitoring kualitas layanan telekomunikasi (QOS) selama masa pandemi COVID-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mendukung kebijakan bekerja dan belajar dari rumah yang akan menjadi new normal.

"Dengan melakukan pengukuran QOS, layanan suara dan data internet seluler, terhadap operator seluler guna memastikan layanan prima telekomunikasi," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam konferensi virtual, di Jakarta, Jumat (22/5/2020).

Menurut Plate sektor industri telekomunikasi dan infrastruktur telekomunikasi menjadi dasar terbentuknya ekosistem di era new normal.

Pada saat diberlakukan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah, menurut Plate, terjadi peralihan signifikan trafik dari perkantoran, perguruan tinggi dan sekolah ke pemukiman dengan kenaikan trafik sekitar 10-15 persen.

Baca Juga: 6 Hal yang Terjadi Saat Negera Terapkan The New Normal

Sementara itu, hasil pengukuran terhadap layanan suara (voice) menunjukkan keberhasilan panggilan rata-rata sebesar 94,21 persen.

Sedangkan pada pengukuran layanan data menunjukkan bahwa tingkat kecepatan download rata-rata internet seluler sebesar 15,57 Mbps, kecepatan upload rata-rata 13,34 Mbps dan latency 27,37 mili second.

Pengukuran juga dilakukan terhadap penggunaan streaming pada Youtube dan WhatsApp, dimana diperoleh tingkat keberhasilan rata-rata untuk Youtube sebesar 84,82 persen dan WhatsApp sebesar 90,6 persen.

Pada wilayah yang hasil pengukurannya tidak baik, Kementerian Kominfo berkoordinasi dengan penyelenggara seluler untuk melakukan upaya perbaikan atau meningkatkan kapasitas jaringan telekomunikasi.

Menurut Plate, COVID-19 berhasil memaksa untuk mengubah kebiasaan-kebiasaan secara drastis, seperti interaksi fisik atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi.

Baca Juga: Shifting: Strategi Bisnis dalam New Normal, Perlukah?

"Kita juga melihat terjadinya percepatan transisi ke ranah digital seperti meningkatkan ecommerce, meningkatnya penggunaan uang elektronik dalam transaksi ekonomi serta penggunaan tanda tangan digital di ranah hukum," ujar Plate.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI