Saat gletser terdesak mundur, maka penguin-penguin itu semakin mempunyai tempat yang luas.
Semakin banyak penguin, semakin banyak pula kotoran penguin yang menyimpan nitro oksida dan karbon dioksida.
Keduanya merupakan gas rumah kaca yang kuat di tanah.
Dikutip dari Gizmodo, para peneliti mengambil sampel tanah di lima lokasi antara bagian depan gletser dan pantai.
Baca Juga: Bikin Gagal Fokus, Selebgram Ini Minta Maaf setelah Foto Bareng Penguin
Setelah dianalisis di laboratorium, ilmuwan menyimpulkan bahwa tanah dan lokasi yang paling dekat dengan koloni penguin memiliki dinitrogen oksida atau gas tertawa lebih besar.
Gas tertawa dapat membuat manusia merasa rileks dan gembira bahkan bisa menimbulkan halusinasi ringan.
Kotoran penguin sendiri tidak secara langsung menghasilkan gas tertawa.
Namun ketika nitrogen di dalam kotoran masuk ke tanah, maka tanah bisa mengubahnya menjadi dinitrogen oksida.
Baca Juga: Gaya Liburan Adinda Bakrie, Kulineran Sampai Lihat Penguin
Semua analisis membuat peneliti menyimpulkan bahwa koloni penguin adalah hotspot untuk emisi gas rumah kaca, terutama untuk nitrat oksida gas rumah kaca yang kuat.