Suara.com - Para ilmuwan secara mengejutkan menemukan antibodi Covid-19, wabah yang dipicu virus corona baru Sars-Cov-2, pada sampel darah dari seorang pasien yang dirawat pada 2003 atau sekitar 17 tahun silam.
Dalam studi yang terbit di jurnal Nature, Selasa (19/5/2020), para ilmuwan dari perusahaan bioteknologi Vir Biotechnology mengatakan bahwa antibodi itu ditemukan pada sampel darah pasien SARS, penyakit yang mewabah pada 2003 dan juga disebabkan oleh virus corona SARS-Cov-1.
Mereka menemukan bahwa antibodi dari darah pasien tersebut tidak saja berhasil menghambat virus corona penyebab SARS, tetapi juga menghambat virus corona baru penyebab Covid-19.
Kini para ilmuwan pada Vir Biotechnology sedang berusaha mengembangkan obat antibodi berdasarkan studi mereka terhadap sampel darah dari tahun 2003 tersebut.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 AS Selesai Uji Manusia, Memberikan Reaksi Antibodi
Adapun antibodi ini, yang disebut S309, menunjukkan kemampuan kuat untuk mengikat serta melumpuhkan duri protein, fitur pada Sars-Cov-2 yang membuatnya bisa memasuki sel tubuh manusia.
Sudah jadi obat
Meski demikian studi ini digelar di laboratorium. Karena para peneliti masih harus menguji apakah antibodi itu masih ampuh saat melawan virus corona Sars-Cov-2 di dalam tubuh manusia.
Meski demikian para ilmuwan dari Vir Beotechnologi sudah mengembangkan dua kandidat obat, yang merupakan hasil rekayasa genetik dari antibodi S309. Rencananya obat itu akan mulai melewati fase uji klinis pada pertengahan tahun ini.
Banyak laboratorium dan institusi penelitian lain yang sedang mencari antibodi untuk menetralisir - mencegah virus menginfeksi sel tubuh - virus corona baru penyebab Covid-19.
Baca Juga: Ada Perkembangan Positif pada Tes Antibodi Virus Corona di Inggris
Berbeda dari penelitian lain yang fokus mencari antibodi dari pasien Covid-19, para peneliti dari Vir Biotechnology mencari antibodi justru pada orang yang menderita SARS di 2003.