Suara.com - Kevin Mayer meninggalkan jabatannya sebagai CEO Disney+, layanan video streaming Disney, dan memutuskan untuk pindah menjadi CEO TikTok, aplikasi media sosial berbasis video asal China yang kini sedang naik daun.
Di Disney Mayer merupakan salah satu tokoh kunci yang mengembangkan dan meluncurkan layanan Disney+ yang digadang sebagai pesaing Netflix. Setelah sukses mendulang 50 juta pengguna dalam sekitar 5 bulan pertama, Disney+ ditinggalkan Mayer.
Per 1 Juni mendatang, Mayer akan menjabat sebagai CEO TikTok. Ia juga merangkap sebagai chief operating oficer (COO) ByteDance, perusahaan induk TikTok.
Adapun Disney sudah menunjuk Rebecca Campbell, yang sudah berkarier selama 23 tahun bersama perusahaan itu, sebagai pengganti Mayer.
Baca Juga: TikTok Gandeng Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ajak #MudikOnline
Spekulasi soal masa depan Mayer sudah terdengar sejak Februari kemarin. Dimulai saat Disney menunjuk Robert Chapek sebagai CEO dan bukannya Mayer yang dinilai sukses meluncurkan Disney+.
Seorang mantan bos Disney, kepada Reuters, mengatakan Mayer dilihat sebagai seorang ahli negosiasi, tetapi tak memiliki pengalaman yang cukup sebagai pemimpin. Karenanya ia tak ditunjuk sebagai CEO Disney.
Meski demikian ByteDance mengaku mereka tak mempersoalkan minimnya pengalaman Mayer dalam kepemimpinan.
"Perusahaan apa saja di sektor kami akan gembira memiliki dia," kata juru bicara ByteDance.
Kevin Mayer bukan nama besar dari industri teknologi dan hiburan yang dibajak ByteDance. Pada Januari lalu, ByteDance merekrut Erich Andersen, mantan kepala bidang hak kekayaan intelektual Microsoft dan tahun lalu perusahaan itu merekrut Vanesa Pappas, mantan bos Youtube.
Baca Juga: 10 Tahun Hilang, Pria Ini Temukan Sang Ayah Jadi Gelandangan Lewat TikTok