Suara.com - Kepala ritel toko Apple, Deidre O'Brien mengatakan dalam sebuah unggahan surat di situs web perusahaan bahwa perusahaan tengah berencana memulai membuka kembali toko ritelnya.
Sebelumnya, Apple menutup semua tokonya di luar China pada Maret lalu karena pandemi yang menyebar di seluruh dunia.
Sebaliknya di bulan yang sama semua toko di China dibuka kembali, sementara Apple masih dalam proses hati-hati untuk membuka di negara lain.
Dilansir dari laman The Verge, dalam unggahan Deidre O'Brien mengatakann ''Komitmen kami adalah hanya bergerak maju dengan pembukaan kembali setelah kami yakin dapat kembali dengan aman melayani pelanggan dari toko kami.''
Baca Juga: PSBB Longgar, Perhimpunan Perawat Mohon Protokol Kesehatan Tetap Dilakukan
Perusahaan telah melihat setiap bagian data yang tersedia termasuk kasus lokal dan tren jangka pendek serta panjang. Perusahaan juga akan mengikuti protokol kesehatan di toko.
Lebih dari 80 persen dari 510 toko Apple di seluruh dunia ditutup akibat pandemi, namun perusahaan berencana untuk membuka kembali 25 toko lainnya di Amerika Serikat, 12 di Kanada dan 10 di Italia, seperti yang dilaporkan 9to5Mac.
Tingkat pelayanan juga berbeda di tiao toko, semua toko ritel Apple memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan Genius Bar dan mengambil barang yang dipesan secara online.
Nantinya untuk toko yang dibuka akan dilakukan pemeriksaan suhu untuk semua staf dan pelanggan. Mereka juga diwajibkan untuk memakai masker.
Apple akan menyediakan masker untuk pelanggan yang tidak memiliki dan akan menerapkan aturan jarak sosial dalam toko.
Baca Juga: Duduk Sambil Menyilangkan Kaki, Apakah Berbahaya?
Pada setiap toko juga akan dibatasi pelanggan yang masuk dan memberikan ruang yang lebih besar pada semua orang.
Dikabarkan Apple membuka kembali beberapa toko Amerika Serikat minggu lalu di Idaho, South Carolina, Alabama, dan Alaska.
Sementara toko Apple yang akan dibuka minggu ini berada di Florida, Hawaii, Oklahoma, Colorado dan beberapa lokasi California serta Washington