Studi Baru: Tetap Ada Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 20:08 WIB
Studi Baru: Tetap Ada Kemungkinan Virus Corona Berasal dari Laboratorium
COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah analisis terbaru terhadap virus corona baru Sars-Cov-2 menegaskan bahwa para ilmuwan tak boleh serta-merta mengklaim bahwa virus pemicu wabah Covid-19 itu mustahil berasal dari laboratorium.

Analisis terbaru itu diterbitkan di bioRxiv, sebuah situs berisi kumpulan studi yang sedang mengantre untuk melewati proses evaluasi oleh peneliti lain (peer-reviewed).

Studi baru itu disusun para ilmuwan dari pusat riset zoologi dan keanekaragaman hayati University of British Columbia, Kanada; Fusion Genomics Corporation, sebuah perusahaan diagnosis DNA di Kanada; Massachusetts Institute of Technology Amerika Serikat; dan Universitas Harvard, AS.

Situs bioRxiv sendiri menegaskan bahwa studi yang diterbitkannya "tak boleh dinilai sudah tepat, tak boleh dijadikan panduan dalam praktik dunia kesehatan, atau dilaporkan sebagai informasi yang sahih dalam media massa".

Baca Juga: Mantan Kepala WHO: Virus Corona Mungkin Bisa Hilang dengan Sendirinya

Sementara sejumlah ilmuwann yang diminta Newsweek untuk menganalisis studi baru itu mengatakan bahwa studi itu tidak lazim dan menggunakan teknik penelitian belum teruji. Mereka memperingatkan agar hati-hati untuk mengambil kesimpulan dari studi itu, sampai ada studi lanjutan yang menguatkannya.

Beradaptasi dengan baik pada manusia

Dalam studinya itu dikemukan bahwa, menurut para ilmuwan Sars-Cov-2 pertama kali terdeteksi pada akhir 2019. "Saat ditemukan, ia (virus corona) sudah berpradaptasi untuk menyebar dari manusia ke manusia, mirip dengan epidemi SARS-Cov."

Uniknya, lanjut mereka, hingga saat ini belum ditemukan pendahulu Sars-Cov-2, virus yang belum menyesuaikan diri untuk menyebar dari manusia ke manusia.

Komunitas sains sejauh ini yakin bahwa Sars-Cov-2 merupakan virus yang berasal dari alam, kemungkinan besar dari kelelawar, yang melompat ke manusia melalui binatang atau inang perantara.

Baca Juga: Ilmuwan: Hutan Amazon Bisa Jadi Sumber Wabah Virus Corona Selanjutnya

Pada studi terbaru ini ditekankan bahwa sampai saat ini belum jelas dari mana virus pemicu Covid-19 itu berasal. Mereka menjelaskan, beradasarkan analisis genetika, belum bisa dipastikan apakah Sars-Cov-2 beradatasi di dalam binatang lain sebelum melompat ke manusia; atau beradaptasi di dalam tubuh manusia, atau bahkan di dalam laboratorium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI